Modusnya klasik tapi selalu mempan. Dua minggu sebelumnya di Kalibata, Rahmat konon membuka "pintu harapan" bagi para pencari kerja. Dia menawarkan posisi-posisi menggiurkan dengan iming-iming yang sulit ditolak.
"Awal mula para korban dijanjikan di terima kerja sebagai sekuriti, pramugara bus TransJakarta, dan lain-lain dengan membayar sejumlah uang Rp 2-4 juta," sebut Murodih membeberkan cara kerja pelaku.
Nyatanya, janji itu cuma isapan jempol belaka. Hari berganti hari, lowongan yang dijanjikan tak kunjung jadi kenyataan. Para korban pun sadar telah dibohongi.
Kini, Rahmat sudah diamankan polisi untuk dimintai keterangan lengkap. Namun, sebelum sampai di kantor polisi, dia sempat merasakan amarah warga yang tak terbendung.
Ada video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan momen itu. Dalam cuplikan yang ramai itu, terlihat sang pelaku dikerumuni warga yang emosi. Dia sempat menjadi bulan-bulanan sebelum akhirnya diselamatkan oleh pihak berwajib.
Artikel Terkait
Suami Terkejut, Kiriman Uang Istri TKW Ternyata Hasil Jaringan Narkoba Internasional
Cemburu Buta Berujung Tusukan di Kebayoran Baru
Warga Gowa Geram, Pelaku Pelecehan Disabilitas Tewas Dihakimi Massa
Influencer dan Polri Kirim 2,6 Ton Bantuan Pertama untuk Korban Bencana Sumatera