Komjen Dedi Prasetyo, sang Wakapolri, turun langsung ke Aceh Tamiang. Tujuannya jelas: meninjau kondisi dan kebutuhan warga yang porak-poranda diterjang banjir. Kunjungannya berhenti di Pendopo Bupati setempat, yang menjadi salah satu titik koordinasi bantuan.
Di depan bangunan utama, suasana terlihat cukup cair. Bupati Armia Fahmi memanggil istrinya yang sedang berada di bangunan sebelah. Dari kejauhan, sang istri pun bergegas menghampiri. Ia datang dengan langkah cepat, bahkan tanpa alas kaki.
Sesampainya di dekat Komjen Dedi, emosi yang tertahan itu akhirnya meluap. Perempuan itu menutup wajahnya dengan kedua tangan, tak kuasa menahan haru. Raut sedihnya menggambarkan betapa berat musibah yang menimpa keluarganya dan seluruh masyarakat Aceh Tamiang.
"Yang sabar ya, Mbak. Kami (Polri) akan membantu, pasti kami akan membantu,"
ucap Komjen Dedi, mencoba menenangkan.
Artikel Terkait
Uang Suap Minyak Goreng Berakhir di Kolong Mobil Mewah
Puan dan Wang Huning Bahas Krisis Global di Tengah Hangatnya Pertemuan DPR-China
Kapolri: Buruh Sejahtera, Indonesia Maju
Cemar Cesium-137 di Cikande: Warga Kembali, Pembersihan Belum Usai