Laporan intelijen dari Taiwan baru-baru ini mengungkap sebuah fakta yang cukup mengusik. Ternyata, pesawat militer China kerap melakukan apa yang mereka sebut "serangan simulasi" terhadap kapal perang asing di Selat Taiwan. Perairan sempit ini memang selalu jadi titik panas, memisahkan Taipei dengan Beijing.
Nah, posisi China soal ini jelas dan sudah sering disuarakan. Mereka bersikeras bahwa Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayahnya. Karena itu, klaim yurisdiksi atas selat itu pun mereka anggap sah. Di sisi lain, pandangan negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris sangat berbeda. Bagi mereka, selat ini adalah perairan internasional yang harus terbuka untuk semua kapal, tanpa terkecuali.
Menurut sejumlah saksi dan laporan, ketegangan ini bukan cuma di atas kertas. Tsai Ming-yen, Direktur Jenderal Biro Keamanan Nasional Taiwan, memberikan penjelasan rinci kepada parlemen. Dia menyebut setidaknya delapan negara AS, Jepang, Australia, dan Prancis termasuk di dalamnya telah melintaskan kapal perang mereka di selat itu sepanjang tahun ini.
Dan respons China? Bisa dibilang sangat intens.
Artikel Terkait
Kalsel Siagakan 1.200 Personel Antisipasi Banjir dan Cuaca Ekstrem
Wakapolri Turun Langsung, Temukan Polisi Pengungsi Hanya Berbaju Melekat di Badan
Putin dan Utusan AS Bicara Lima Jam, Rencana Damai Masuk Titik Buntu
Solidaritas PELNI: Bantuan Logistik Dikirimkan untuk Korban Banjir Bandang Sumut