Dia lalu memberikan gambaran yang lebih menohok. Menurutnya, ancaman itu sedemikian kuatnya hingga posisi tertinggi sekalipun tak luput. "Jangankan kita rakyat biasa, saudara. Para koruptor, para mafia, para oligarki di kita punya negeri, Presiden dia berani ancam, kok. Presiden dia berani ancam, Presiden dia mau lawan, saudara."
Lalu dia berkesimpulan, "Kalau presiden aja diancam apalagi kita semua."
Maka, seruannya adalah bersatu. Di hadapan ribuan pendukungnya, Rizieq menegaskan bahwa lawan mereka bukanlah entitas yang diam. Lawan mereka hidup, bergerak, dan punya pengaruh besar.
"Maka itu sudah berulang kali saya ingatkan, saudara," katanya.
"Yang kita lawan ini bukan sembarang kelompok. Bukan tembok yang tidak bergerak, bukan tiang yang tidak bisa bicara. Yang kita lawan ini ada kelompok mafia, kelompok oligarki busuk, kelompok koruptor, kelompok penjahat yang punya kekuatan politik, kekuatan ekonomi."
Ajakan untuk melawan dan bersatu melawan praktik korupsi pun digaungkan, menutup orasinya yang berdurasi cukup panjang di bawah langit Jakarta siang itu.
Artikel Terkait
Capres Peru Selamat dari Tembakan di Tengah Keramaian Ibu Kota
Reuni 212 Berakhir, Massa Bubar di Tengah Malam
Bayar Belum, Pak? Percakapan Terakhir Tukang Ojek Korban Pemenggalan di Mimika
Bencana Sumatera: 744 Jiwa Melayang, 3,3 Juta Jiwa Terhempas