Suasana di Mapolda Banten pagi itu sedikit berbeda. Kedatangan sejumlah tokoh adat dan warga Baduy langsung menarik perhatian. Mereka datang bukan untuk urusan biasa, melainkan menuntut keadilan. Intinya, mereka mendesak polisi agar segera menangkap pelaku pembegalan yang menimpa salah satu warga mereka.
“Kami meminta segera ditangkap (pelakunya),” tegas Oom, yang menjabat sebagai Kepala Desa Kanekes atau Jaro Pemerintah Baduy.
Ucapannya singkat, tapi nada suaranya terdengar pilu. Kunjungan ini adalah bentuk keresahan yang sudah menumpuk. Aksi kejahatan itu menimpa Repan, seorang pemuda Baduy Dalam berusia 16 tahun, di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, sekitar sebulan yang lalu.
Menurut Oom, pihak Dirkrimum Polda Banten sudah memberikan perhatian. “Alhamdulillah diatensi,” ujarnya. Namun begitu, perhatian saja belum cukup. Mereka butuh tindakan nyata.
“Belum ada info lagi soal kasus ini,” keluhnya. Itulah alasan utama kedatangan mereka hari ini mencari konfirmasi dan kejelasan. Sudah hampir satu bulan, tapi kasusnya seolah mandek, tidak ada perkembangan yang berarti.
Artikel Terkait
Armada Tangki BBM Berdatangan, Pasokan Energi di Daerah Bencana Sumatra Mulai Pulih
Gubernur Andra Soni Tinjau Jalan Huntap dan Perbaikan RTLH di Pandeglang
Warga Bogor Panjatkan Doa Khidmat untuk Korban Bencana di Tiga Provinsi
IMstitute dan MR D.I.Y. Kolaborasi Perkuat Jaringan Guru Jelang Hari Guru Nasional