Tak cuma sabu, polisi kini juga mengejar uangnya. Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau menjerat seorang bandar berinisial AA dengan pasal pencucian uang atau TPPU. Aset senilai fantastis, sekitar Rp 3 miliar, berhasil mereka sita.
Kombes Pol Putu Yudha Prawira, Diresnarkoba Polda Riau, menjelaskan bahwa kasus TPPU ini merupakan pengembangan dari sebuah pengungkapan lama. Awalnya, pada 9 November 2025 lalu, dua kurir berinisial RF (31) dan HR (30) diamankan di Jalan Kesadaran, Pekanbaru, dengan barang bukti 27 bungkus besar sabu.
Dari pemeriksaan, RF dan HR mengaku sudah tiga kali jadi kurir. Mereka bekerja atas perintah AA, seorang narapidana, dengan upah Rp 8 juta per kilogram sabu yang diantarkan. Tugas mereka sederhana: menjemput barang haram itu dan membawanya ke sebuah gudang penampungan di Pekanbaru.
Namun begitu, polisi tak berhenti di situ. "Polda Riau tidak hanya menangkap pelaku dan menyita sabu, tetapi juga menelusuri serta menyita uang hasil kejahatan," tegas Kombes Putu dalam pernyataannya, Selasa (2/12/2025).
Langkah ini, menurutnya, adalah upaya untuk memiskinkan bandar. Tujuannya jelas: agar mereka kehilangan daya untuk menggerakkan jaringan lagi.
Artikel Terkait
2.511 Personel Siaga Amankan Reuni 212 di Silang Monas
Misteri Kayu Gelondongan yang Membanjiri Sungai Sumatera
PAN-RB Dukung BNN Perkuat Sistem Digital Hadapi Peredaran Narkoba hingga Desa
Reuni 212 di Monas Sore Ini, Bahas Bencana hingga Palestina