Berjuang Menghadapi Lumpur yang Membeku
Sementara di Nagari Salareh Air, Palembayan, pemandangan lain terlihat. Proses evakuasi dan pencarian memang masih berlangsung, tapi di sisi lain, warga yang selamat sudah mulai menggelar pembersihan besar-besaran. Mereka tak sendirian.
Personel BKO Polda Riau yang diterjunkan ke lokasi turun langsung, bercampur dengan warga dan aparat gabungan. Tugas mereka: mengeruk lumpur tebal yang memenuhi jalan dan menyelubungi rumah-rumah.
Dari dokumentasi yang beredar, kondisi di sana cukup memprihatinkan. Lumpur itu seperti karpet coklat pekat yang membenamkan segala sesuatu di bawahnya. Para relawan bersenjatakan cangkul dan garu, bekerja keras menyingkirkannya.
Kerusakan parah terlihat jelas. Banyak rumah hancur diterjang banjir bandang. Pintu hilang, kaca berantakan, dan potongan kayu berserakan di mana-mana memadati jalan yang sudah sempit oleh lumpur.
Aksi bersih-bersih ini punya dua tujuan utama. Pertama, agar warga bisa segera menata kembali sisa-sisa rumah mereka. Kedua, untuk membuka akses jalan yang terhambat material sisa bencana, seperti kayu gelondongan dan timbunan tanah.
Untuk mendukung semua ini, Polda Riau mengerahkan 390 personel bala bantuan ke Sumbar. Bantuan mereka tak cuma tenaga dan peralatan, tapi diharapkan bisa mempercepat proses evakuasi dan pemulihan pascabencana secara keseluruhan. Langkah konkret untuk mengembalikan denyut kehidupan yang nyaris terhenti.
Artikel Terkait
Imigrasi Buka Kantor di Kampus, Tarif Mahasiswa Asing Juga Bakal Dipermudah
Dony Oskaria Pimpin Rapat Darurat BUMN di Bandara Padang, Fokuskan Bantuan untuk Korban Bencana Sumatra
Lokakarya di Sumbawa: Kearifan Taket ko Nene Diusung Jadi Fondasi Tata Kelola Alam
Korban Tewas Bencana Sumatera Tembus 604 Jiwa, Ratusan Masih Hilang