Di sisi lain, gejolak yang terjadi di tubuh PBNU memang sudah menemui titik terang. Baru beberapa hari sebelumnya, tepatnya Minggu (23/11), telah digelar silaturahim alim ulama. Hasilnya cukup jelas: mereka sepakat bahwa Yahya Cholil Staquf tidak akan mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum.
Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori dalam jumpa pers di gedung PBNU, Jakarta Pusat, menjelaskan dengan gamblang.
"Sepakat kepengurusan PBNU harus selesai sampai satu periode yang muktamarnya kurang lebih satu tahun lagi. Semuanya, tidak ada pemakzulan, tidak ada pengunduran diri, semua sepakat begitu. Semua gembleng 100 persen ini," papar Asrori.
Memang, wacana pemakzulan Gus Yahya sempat mencuat ke permukaan. Pemicunya adalah permintaan dari Rais Aam dan Wakil Rais Aam PBNU yang memintanya mengundurkan diri. Isu ini pun ramai dibicarakan publik, terutama setelah risalah Rapat Harian Syuriah PBNU beredar luas.
Tapi kini, setelah pertemuan itu, semuanya tampak menemui resolusi. Setidaknya untuk sementara.
Artikel Terkait
GENTING, Gerakan Gotong Royong yang Torehkan Dampak Nyata Turunkan Angka Stunting
Said Abdullah, Sang Penjaga APBN yang Tak Gentar di Tengah Gejolak Global
Maulidan Isbar Raih detikcom Awards 2025, Dedikasinya untuk Ekonomi Desa Diakui
Burhanuddin Raih Penghargaan atas Terobosan Hukum yang Berdampak Sosial