kenang Tugimin dengan nada pasrah.
Temuan kerangka yang diduga Alvaro ini terjadi pada Minggu (23/11) kemarin. Namun begitu, polisi masih sangat berhati-hati. Mereka menegaskan bahwa kepastian mutlak hanya bisa didapat setelah serangkaian pemeriksaan ilmiah dilakukan.
"Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya. Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro,"
kata Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dalam keterangannya pada Minggu (23/11).
Kisah hilangnya Alvaro berawal dari sebuah rutinitas. Arumi sebelumnya menuturkan, putranya itu hilang sejak 6 Maret 2025, tepat di waktu senja menjelang magrib. Alvaro dikenal sebagai anak yang rajin beribadah dan biasanya pergi ke masjid dekat rumah untuk salat magrib, terutama selama bulan Ramadan.
"Dari abis magrib itu nggak pulang-pulang. Dari abis magrib nggak pulang, jam 7, jam 8 dicari juga nggak ada. Sampai jam 10 lah, nggak ada. Kita tanya sama teman-temannya yang di masjid, yang biasa salat bareng, katanya dari sore nggak sama Alvaro. Berarti besar kemungkinan dia diculik sebelum salat magrib,"
kisah Arumi dalam sebuah percakapan pada Kamis (17/4) lalu. Detik-detik kehilangan itu jelas masih membekas dalam ingatannya.
Artikel Terkait
Kasasi Ditolak, Vonis 6 Tahun Penjara untuk Mario Dandy Sah
Menteri Koperati Soroti Peran Gen-Z Dongkrak Ekonomi Desa
Vonis 6 Tahun Penjara untuk Mario Dandy Usai Kasasi Ditolak MA
Kemenag Buka Lowongan Petugas Kesehatan Haji 2026, Cek Formasinya