Subuh di Madinah: Ribuan Jemaah Tak Tergoyahkan Meski Udara 16 Derajat

- Minggu, 23 November 2025 | 15:35 WIB
Subuh di Madinah: Ribuan Jemaah Tak Tergoyahkan Meski Udara 16 Derajat

Burung-burung pun beterbangan bebas di dalam ruangan masjid. Lantunan ayat suci dari para jemaah bersahutan dengan kicauan mereka, menciptakan harmoni yang menenteramkan. Udara di dalam terasa sejuk, tidak seperti dinginnya di luar.

Kemudian, azan Subuh berkumandang. Para jemaah serempak membalas dan mengulangi lafaz yang dilantunkan sang muazin. Suara mereka bergemuruh, mengisi setiap sudut masjid.

Usai azan, hampir seluruh jemaah berdiri untuk menunaikan Salat Sunnah. Mereka hanya punya waktu sekitar 15 menit sebelum iqamah dikumandangkan. Begitu tanda itu terdengar, jemaah pun berbondong-bondong merapatkan saf, bersiap untuk Salat Subuh.

Salat Subuh pun dimulai. Lantunan Surah Al-Fatihah menggema, baik di dalam maupun di luar masjid. Semua kepala tertunduk, mata tertuju ke sajadah, menghadap kiblat dengan khusyuk. Sesekali, kicauan burung masih terdengar, sementara mereka terbang dari satu lampu gantung ke lampu gantung lainnya.

Salat berjamaah berlangsung sekitar 10 menit. Usai Salat Subuh, dilanjutkan dengan Salat Jenazah. Ritual ini hampir selalu dilakukan, bisa sampai lima kali dalam sehari sesuai dengan waktu salat wajib.

Sebagai catatan, hukum melaksanakan Salat Jenazah setelah salat fardhu di Makkah dan Madinah adalah fardhu kifayah. Setelah semua ritual selesai, barulah jemaah perlahan membubarkan diri, meninggalkan masjid dengan hati yang tenang.

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, "Salat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih baik dari seribu kali salat di (masjid) lain kecuali Masjidil Haram." Inilah yang membuat setiap detik di sini terasa begitu bermakna.


Halaman:

Komentar