Morotai Siap Jadi Pusat Lumbung Pangan Nasional dengan Gudang Beras Modern

- Minggu, 23 November 2025 | 10:20 WIB
Morotai Siap Jadi Pusat Lumbung Pangan Nasional dengan Gudang Beras Modern

Inisiatif yang digaungkan sejak Agustus 2025 akhirnya membuahkan hasil. Kabupaten Morotai berhasil masuk daftar prioritas nasional untuk pembangunan 100 gudang beras BULOG di wilayah 3T. Langkah taktis ini tak lepas dari upaya Dr. Rachma Fitriati, Ketua Tim Ekspedisi Patriot Universitas Indonesia (TEP UI) untuk Morotai, yang aktif melakukan audiensi dan penjajakan ke berbagai level pimpinan BULOG, mulai dari pusat hingga cabang Ternate.

Pencapaian ini semakin mengukuhkan rekam jejak TEP UI Morotai, yang sebelumnya telah mengharumkan nama UI dengan meraih Mandaya Award dari Kemenko PMK sebagai penggerak pembangunan di daerah terpencil.

Nah, proyek senilai Rp 5 triliun ini nantinya tak sekadar gudang biasa. Rencananya, akan menjadi Markas Pangan terintegrasi yang dilengkapi teknologi modern seperti Rice Milling Unit dan Dryer. Yang menarik, petani dan penggilingan kecil bisa mengakses teknologi canggih ini dengan sistem bayar sesuai pemakaian atau Pay-Per-Use. Cukup fleksibel, bukan?

"Penggilingan padi kecil adalah jantung ketahanan pangan. Mereka tidak boleh tergilas persaingan tidak sehat,"

Demikian tegas Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangannya, Minggu (23/11/2025).

Amran juga mengonfirmasi hasil rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto pada 20 November 2025. Menurutnya, percepatan swasembada pangan menunjukkan capaian yang luar biasa, bahkan historis.

"Swadaya pangan berakselerasi drastis dari target 4 tahun menjadi hanya 1 tahun! Penyerapan panen tertinggi sepanjang sejarah. Indonesia resmi STOP impor beras, dan siap menuju ekspor!"

Di sisi lain, Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara menyatakan komitmennya. Program New Transmigrasi akan fokus pada pengembangan kawasan produktif untuk ketahanan pangan.

"Morotai dengan gudang BULOG-nya akan menjadi model percontohan kawasan transmigrasi berbasis industri pangan terintegrasi,"

ujar Iftitah.

Berdasarkan riset disertasi di Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan Universitas Indonesia, Ahmad Rizal, Direktur Utama Bulog, memberikan penjelasan lebih rinci.


Halaman:

Komentar