Di tengah sorotan yang kian tajam, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifah Fauzi, angkat bicara soal fenomena yang meresahkan: maraknya kasus kekerasan terhadap anak di tanah air. Dalam pandangannya, peran keluarga adalah kunci. Keluarga menjadi garda terdepan.
“Yang penting adalah bagaimana kita tetap mendengarkan suara anak,” ujarnya dengan nada serius. Ia melanjutkan, ciri keluarga yang bisa meminimalisir kekerasan adalah ketika anak punya ruang untuk bercerita. Ruang untuk berbicara. “Mudah sekali mendeteksinya, sebenarnya. Kalau di rumah komunikasi sudah macet, ya akibatnya bisa kita lihat,” tambah Arifah dalam sambutannya pada Festival Anak Sedunia 2025 di Jakarta Pusat, Kamis (20/11/2025).
Di sisi lain, ada hal menarik dari data yang ia paparkan. Kementerian PPPA melakukan analisa internal dan menemukan angka pelaporan kekerasan yang justru meningkat. Menurut Arifah, ini bukan cerita yang sepenuhnya suram. “Satu sisi, kami merasa kampanye ‘berani bicara’ itu berhasil. Buktinya, makin banyak yang melaporkan,” katanya. Namun begitu, ia mengakui, ini sekaligus jadi catatan penting yang tak boleh diabaikan.
Lantas, apa akar masalahnya? Dari analisa mereka, setidaknya ada lima faktor utama yang memicu kekerasan pada anak. Faktor ekonomi jadi yang pertama. Lalu, pola asuh. “Banyak orang tua yang curhat, sulit sekali memberikan pengasuhan yang tepat pada anaknya,” ucap Arifah. Faktor ketiga adalah gadget. Kemudian lingkungan. Dan yang kelima, pernikahan anak di usia dini.
Menutup pernyataannya, Arifah mengajak semua pihak untuk bergandengan tangan. Persoalan perempuan dan anak, tegasnya, bukan cuma sekadar tugas administratif. Ini soal panggilan hati. “Kalau kita berkolaborasi, saya yakin persoalan ini bisa kita selesaikan. Tapi harus dari hati. Kerja yang lahir dari hati, apapun rintangannya, bakal bisa kita lewati bareng-bareng,” tutupnya penuh keyakinan.
Artikel Terkait
Washington Batal Boikot, AS Putar Haluan Ikuti KTT G20 di Johannesburg
Awan Panas Semeru Lukai Tiga Warga, Kondisih Korban Masih Dipantau Ketat
Kebakaran Picu Evakuasi Dadakan di Tengah KTT Iklim COP30 Brasil
Kobaran Api Kacaukan Konferensi Iklim COP30 di Brasil