Pratikno menjelaskan bahwa peningkatan job matching atau penyesuaian antara lulusan vokasi dengan lowongan pekerjaan akan menjadi agenda utama. Untuk mendukung hal ini, seluruh kementerian dan lembaga yang terlibat sepakat untuk memperkuat koordinasi dan membentuk sebuah Smart Integrated Dashboard atau Marketplace yang terpadu.
Penyempurnaan Kurikulum dan Kompetensi
Merespons dinamika pasar kerja global, pemerintah juga akan segera melakukan penyempurnaan kurikulum pendidikan vokasi. Penyesuaian ini mencakup peningkatan kompetensi bahasa asing, sertifikasi internasional, serta keterampilan teknis yang spesifik sesuai permintaan pasar, baik domestik maupun luar negeri.
Wakil Menteri P2MI, Christina Aryani, menyambut baik arahan ini dan menyatakan kesiapan untuk segera bergerak. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah meningkatkan kompetensi siswa di SMK dan berbagai sekolah vokasi. Data dari dashboard terpadu akan digunakan untuk memetakan kebutuhan kompetensi, merancang kurikulum yang ideal, dan melatih kemampuan bahasa yang diperlukan, yang kemudian langsung dapat diterapkan di lapangan.
Dengan langkah-langkah terintegrasi ini, pemerintah bertekad untuk mentransformasi pendidikan vokasi Indonesia agar lebih relevan, berkualitas, dan mampu mencetak lulusan yang siap kerja serta bersaing secara global.
Artikel Terkait
Banjir Satu Meter Rendam Puluhan Rumah di Griya Cikeas
Skor Pengawasan Pemkab Bekasi Anjlok, Kaitannya dengan OTT Bupati Ade Kuswara
Sayap Pesawat Bekas Terempas Angin Puting Beliung, Nyangkut di Atap Rumah Warga Bogor
Guiding Block Aspal di Tangsel: Cat Kuning Berganti Abu-abu, Aksesibilitas Masih Mengambang