Nasib Budi Arie Setiadi Dihajar Pendukung Jokowi dan Ditolak Kader Gerindra
Budi Arie Setiadi, mantan ketua Projo, kini menghadapi situasi sulit. Ia tidak hanya mendapat kritik pedas dari pendukung setia Joko Widodo (Jokowi), tetapi juga ditolak oleh kader Partai Gerindra di berbagai daerah.
Ade Armando, kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga pendukung Jokowi, menilai langkah Budi Arie menghapus foto Jokowi dari logo Projo dan pernyataannya bahwa Projo tak lagi terkait Jokowi sebagai bentuk "pernyataan perang" terhadap mantan presiden tersebut.
Pendukung Jokowi lainnya, Sudarsono dari Pemalang, menyatakan bahwa perpecahan di tubuh relawan Jokowi terjadi antara pendukung yang setia dan mereka yang dianggap membawa misi pribadi.
Manuver Politik Projo dan Dampaknya
Langkah politik Budi Arie dan Projo yang mendekati Gerindra dinilai merugikan PSI. Partai ini berharap semua organ relawan Jokowi akan mendukungnya, mengingat Jokowi disebut hanya akan membesarkan PSI.
Namun, kunjungan Projo ke kediaman Jokowi sebelum kongres menimbulkan spekulasi bahwa manuver ini mungkin diketahui bahkan diarahkan oleh Jokowi sendiri. Hal ini mengindikasikan adanya strategi politik yang lebih kompleks.
Analisis Strategi Politik Jokowi
Jokowi dikenal sebagai politisi yang cerdik dalam mengolah situasi politik. Pengalaman Pilpres sebelumnya menunjukkan ia kerap memberikan pesan berbeda kepada berbagai pihak, menyesuaikan dengan kecenderungan lawan bicaranya.
Artikel Terkait
Perbandingan KCJB vs Maglev Chuo Shinkansen: Analisis Kritis Tulisan Debat Kusir WHOOSH
Kronologi Tragedi Sungai Penyaringan Bali: 1 Tewas, 1 Hilang, dan 1 Selamat
Kronologi Lengkap Kasus Guru SMAN 1 Luwu Utara: Dipecat hingga Direhabilitasi Presiden
Roy Suryo Diperiksa sebagai Tersangka, Pengacara Sebut Peluang Tak Ditahan 70 Persen