Karungut Dayak Uud Danum "Bahing Pomollum" Meriahkan Pentas Seni di Pontianak
Komunitas Langkau Etnika Kalbar sukses menggelar pertunjukan sastra lisan yang memukau berjudul "Bahing Pomollum" atau "Senandung Kehidupan". Acara yang menampilkan kesenian Karungut dari masyarakat Dayak Uud Danum (Ngaju) daerah Serawai–Ambalau ini digelar di Creative Hall Port 99, Pontianak.
Pertunjukan ini merupakan sebuah eksplorasi mendalam terhadap kearifan lokal etnis Dayak Uud Danum. Karungut sendiri adalah sebuah bentuk seni tradisional yang memadukan unsur syair puitis, alunan musik, dan pesan moral yang dalam. Melalui "Bahing Pomollum", Langkau Etnika berhasil menghidupkan kembali nilai-nilai filosofis yang menjadi panduan hidup masyarakat adat.
Makna Filosofis "Bahing Pomollum"
Josafat, salah satu aktor dalam pertunjukan tersebut, menjelaskan bahwa "Bahing Pomollum" adalah sebuah narasi epik tentang perjalanan hidup manusia Dayak Uud Danum, mulai dari kelahiran hingga kematian. Lebih dari sekadar cerita, pertunjukan ini mengandung pesan kuat tentang hubungan simbiosis antara manusia dan alam.
Artikel Terkait
Kronologi Lengkap Pria Depresi Mengamuk di Atas Truk Depok Berakhir Diamankan Polisi
Demo Ricuh di DPRD Bogor, Mahasiswa Tuntut Evaluasi Kinerja Anggota Dewan
Upacara Jumenengan PB XIV: Prosesi Penobatan Raja Baru Keraton Surakarta
Nenek 70 Tahun Gunakan Uang Palsu di Pasar Kebon Jeruk, Nomor Serinya Sama