Fakta Mengejutkan: Minat Baca Gen Z Naik, Tapi Skor PISA Indonesia Jeblok

- Senin, 10 November 2025 | 07:06 WIB
Fakta Mengejutkan: Minat Baca Gen Z Naik, Tapi Skor PISA Indonesia Jeblok

Kebiasaan ini berisiko memendekkan attention span dan mengurangi kemampuan deep reading. Alih-alih membaca mendalam, Gen Z cenderung melakukan skimming (membaca sekilas) yang menghambat proses perenungan dan pengolahan informasi secara kritis.

2. Skor PISA yang Mengkhawatirkan

Bukti nyata dari krisis literasi ini terlihat dari skor PISA 2022. Kemampuan literasi membaca siswa Indonesia hanya berada di angka 359, jauh di bawah rata-rata negara OECD yang mencapai 476. Peringkat Indonesia adalah ke-69 dari 80 negara.

Skor PISA yang rendah ini secara tegas menunjukkan bahwa minat baca yang tinggi tidak berbanding lurus dengan kemampuan analisis dan berpikir kritis terhadap sebuah teks.

Kesimpulan: Gen Z Belum Cukup Literat

Dari data di atas, dapat disimpulkan bahwa meski minat baca Gen Z tinggi, kualitas literasinya masih menjadi tantangan. Standar literasi bukan hanya tentang seberapa banyak yang dibaca, tetapi juga kemampuan memahami, menganalisis, dan mengolah informasi dari bacaan tersebut.

Solusi: Menjembatani Minat Baca dan Kompetensi Literasi

Minat baca yang tinggi adalah modal berharga. Langkah selanjutnya adalah mengubah kuantitas bacaan menjadi kompetensi literasi yang berkualitas. Beberapa solusi yang dapat diterapkan adalah:

  • Peningkatan Akses dan Kualitas Bacaan: Pemerintah perlu menurunkan harga buku dan menyediakan perpustakaan dengan fasilitas memadai serta merata di seluruh Indonesia.
  • Revolusi Metode Pembelajaran: Sistem pendidikan harus beralih dari sekadar menuntaskan materi ke pelatihan berpikir kritis. Siswa perlu diajarkan cara berargumen, memverifikasi sumber, dan membedakan fakta dengan opini.
  • Penyadaran Masyarakat: Kampanye tentang pentingnya membaca bacaan berkualitas dan deep reading perlu digencarkan.

Dengan upaya kolektif ini, peningkatan minat baca Gen Z dapat diarahkan untuk menciptakan generasi yang benar-benar literat, cerdas, dan kritis dalam menghadapi arus informasi.


Halaman:

Komentar