Pesan Tersembunyi untuk Prabowo: Makna di Balik Tragedi Ledakan Masjid SMAN 72
Pada Jumat, 7 November 2025, Indonesia dikejutkan oleh tragedi ledakan di Masjid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara. Peristiwa ini terjadi tepat saat siswa sedang menunaikan Shalat Jumat, mengakibatkan 54 orang terluka. Awalnya diduga sebagai kecelakaan teknis, investigasi justru mengungkap adanya unsur kesengajaan.
Konteks Politik: Momentum Pelantikan Komite Reformasi Polri
Insiden ini terjadi hanya empat jam sebelum Presiden Prabowo Subianto melantik Komite Percepatan Reformasi Polri di Istana Merdeka. Komite yang diketuai Prof. Jimly Asshiddiqie ini bertugas menyusun roadmap transformasi Polri, termasuk audit Densus 88 dan revisi kewenangan "shoot-to-kill".
Reformasi ini dinilai banyak pengamat akan mengusik kepentingan yang sudah mengakar selama dua dekade, terutama pada unit-unit antiteror yang selama ini bekerja dengan kemandirian absolut.
Simbolisme dalam Tragedi: Analisis Intelijen
Penemuan airsoft gun yang dimodifikasi dengan tulisan nama-nama pelaku teror internasional seperti Brenton Tarrant dan Alexandre Bissonnette menambah dimensi baru pada kasus ini. Simbol-simbol ini dianggap sebagai pesan provokatif yang menghidupkan narasi anti-Islam ekstrem.
Dalam analisis intelijen, terdapat tiga skenario yang mungkin:
Skenario Resistensi Internal
Ledakan sebagai peringatan dari dalam tubuh Polri atau jaringan intelijen lama yang merasa terancam reformasi Prabowo.
Artikel Terkait
PPMI Kecam Amran Sulaiman Gugat Tempo Rp 200 M: Upaya Pembungkaman Pers?
Soeharto & Gus Dur Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional 2025, Pengumuman Besok
Kisah Rahasia 6 Tahun Abu Khalid ad-Dhaif Bantu Keluarga Yatim Gaza yang Bikin Haru
Gus Ipul Kunjungi Korban Ledakan SMAN 72, 14 Siswa Masih Dirawat di RSI Cempaka Putih