"Jangan dipolitisasi, jangan kita menari di gendangnya orang, mungkin ada pihak-pihak yang ingin selalu menimbulkan kecemasan rakyat," ucap Prabowo.
Kepala Negara menyatakan telah mempelajari persoalan Whoosh secara mendalam dan memastikan akan bertanggung jawab sepenuhnya. "Jadi PT KAI nggak usah khawatir, semuanya nggak usah khawatir, rakyat kita layani. Kita berjuang untuk rakyat kita, teknologi semua sarana itu tanggungjawab bersama. Dan itu diujungnya itu tanggungjawab Presiden RI. Jadi saya sekarang tanggungjawab Whoosh," tegasnya.
Whoosh Sebagai Public Service Obligation
Prabowo juga menekankan bahwa proyek kereta cepat di seluruh dunia, termasuk Whoosh, tidak bisa hanya dikalkulasikan berdasarkan untung rugi semata. Ia menjelaskan bahwa transportasi umum harus dinilai dari manfaat yang diberikannya kepada masyarakat luas.
"Whoosh itu semua public transport diseluruh dunia jangan dihitung untung rugi, rugi nggak. Hitung manfaat nggak untuk rakyat? Di seluruh dunia begitu. Jadi namanya public service obligation," pungkas Presiden.
Dengan pernyataan ini, komitmen pemerintah dalam melanjutkan dan memastikan keberlangsungan operasional Kereta Cepat Whoosh sebagai bentuk layanan publik untuk kemaslahatan rakyat semakin jelas.
Artikel Terkait
Kecelakaan Maut di Tol Japek Cibitung Tewaskan Kernet Truk 16 Tahun, Diduga Sopir Mengantuk
Anak 13 Tahun Tewas Jatuh dari Lantai 8 Sekolah di Gading Serpong, Tangerang: Kronologi dan Penyebab
Menag Salurkan Bantuan Rp 610 Juta untuk Rehabilitasi Ponpes Al Khoziny Pasca Musibah
Kriteria Pahlawan Nasional Menurut Sejarawan Bonnie Triyana: Sejarah & Kontroversi