Warga Baduy Dalam Dibegal dan Dibacok Saat Jualan Madu di Cempaka Putih

- Selasa, 04 November 2025 | 14:30 WIB
Warga Baduy Dalam Dibegal dan Dibacok Saat Jualan Madu di Cempaka Putih

Korban Ditolak Rumah Sakit karena Tidak Memiliki KTP

Setelah kejadian, Repan yang terluka berusaha mendapatkan pertolongan medis di rumah sakit terdekat. Namun, akses kesehatan itu tertutup karena ia tidak memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP), sebagaimana lazimnya warga Baduy Dalam.

“Setelah dibacok, korban pergi ke rumah sakit, tapi tidak ditangani karena tidak punya KTP. Dia kan orang Baduy Dalam,” ujar Oom.

Dengan kondisi luka yang hampir membuatnya kehabisan darah, Repan terpaksa berjalan kaki dari Cempaka Putih ke Tanjung Duren untuk menemui seorang kenalannya, yang dikenal sebagai Pak Melo.

“Karena tidak ditangani, Repan berjalan ke Pak Melo di Tanjung Duren. Dia berjalan dari jam 3 subuh dan sampai sekitar jam 8 pagi. Langsung oleh Pak Melo, dia dibawa ke rumah sakit sambil dijelaskan statusnya sebagai orang Baduy Dalam yang tidak memiliki KTP. Akhirnya, dia bisa diobati. Kami sangat berterima kasih kepada Pak Melo,” tutur Oom.

Kerugian Materiil: Uang Rp 3 Juta, Madu, dan HP Raib

Selain menderita luka fisik, Repan juga mengalami kerugian materiil yang signifikan. Para pelaku begal berhasil kabur membawa uang hasil penjualan madu sebesar Rp 3 juta, 10 botol madu, serta satu unit ponsel yang merupakan barang pinjaman.

Oom berharap kepolisian dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan menangkap para pelakunya. Tindakan cepat ini penting untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat Baduy yang beraktivitas di Jakarta.

“Saya sudah menghubungi bagian Reskrim. Saya minta agar pelaku segera diintai dan diproses. Saya siap turun membantu pencarian,” pungkas Oom.


Halaman:

Komentar