Sebagai solusi konkret, Kemen PPPA mengusulkan reintroduksi permainan tradisional berbasis kearifan lokal di lingkungan sekolah. Inisiatif ini telah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah untuk menyediakan sarana permainan tradisional di setiap sekolah.
Tujuannya adalah mengalihkan perhatian anak-anak dari gawai selama waktu istirahat sekaligus meningkatkan kemampuan sosialisasi melalui aktivitas permainan yang lebih interaktif dan edukatif.
Komitmen Bersama untuk Perlindungan Anak
Menteri Arifatul menegaskan komitmen bersama dalam memastikan setiap anak mendapatkan perlindungan, pembinaan, dan pendampingan yang layak. Penanganan anak dalam situasi kerusuhan, konflik, atau kondisi berbahaya lainnya dinyatakan bukan hanya tanggung jawab aparat penegak hukum, tetapi menjadi tanggung jawab kolektif sebagai bangsa.
Setiap pihak diharapkan berperan aktif dalam memastikan anak yang pernah tersesat dapat kembali ke jalur kehidupan yang benar, tumbuh menjadi generasi cerdas, berkarakter, dan berkontribusi positif bagi pembangunan bangsa.
Artikel Terkait
Kajari HSU Dicopot Usai OTT KPK, Dugaan Pungli Ratusan Juta Mengalir
Trotoar Benhil Mirip Arena Halang Rintang, Perbaikan Baru Dimulai 2026
Tol Cipali Sepi Jelang Natal, Volume Kendaraan Turun 25 Persen
Kisah Pilu di Balik Pemulangan Jenazah Korban Kebakaran Hong Kong