Krismuha: Makna, Kontroversi, dan Pandangan Muhammadiyah yang Perlu Diketahui

- Selasa, 04 November 2025 | 08:25 WIB
Krismuha: Makna, Kontroversi, dan Pandangan Muhammadiyah yang Perlu Diketahui

Edukasi atau Hanya Tren Semata?

Jika Krismuha dimaksudkan untuk menjadi istilah baku dan bahkan masuk KBBI, maka diperlukan langkah sistematis seperti sosialisasi, edukasi, dan pendalaman makna. Namun, jika istilah ini hanya sekadar kelakar atau tren di kalangan pejabat tertentu, maka ia bisa jatuh ke dalam kategori laghaa sesuatu yang sia-sia dan tanpa manfaat nyata.

Diamnya Pimpinan Pusat: Persetujuan atau Kekosongan Komunikasi?

Di tingkat PP Muhammadiyah, diamnya para pengurus bisa diartikan sebagai bentuk persetujuan. Namun, di tingkat bawah, diam justru memperparah kebingungan. Warga terus bertanya: Apa maksud Krismuha? Untuk siapa dan untuk apa istilah ini? Pertanyaan-pertanyaan ini masih menunggu jawaban yang jelas.

Mengingat Pesan Al-Qur’an tentang Ilmu dan Tanggung Jawab

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Isra’ [17]:36: “Walaa taqfu maa laisa laka bihii ‘ilmu” Jangan menekuni sesuatu yang tidak kamu ketahui ilmunya. Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak menggunakan istilah yang tidak jelas makna dan tujuannya. Jika Krismuha tidak memiliki kejelasan, lebih baik dihentikan penggunaannya daripada menebar kebingungan.

Muhammadiyah: Gerakan Ilmu, Bukan Sekadar Istilah

Muhammadiyah adalah gerakan yang lahir dari disiplin ilmu, kesungguhan, dan pedoman syariah. Setiap istilah yang digunakan harus jelas makna, manfaat, dan tujuannya. Bukan sekadar tren birokrasi atau kelakar tanpa arti. Mari pastikan setiap kata yang lahir dari Persyarikatan membawa kejelasan dan kemanfaatan, bukan sekadar menambah daftar kebingungan.


Halaman:

Komentar