Prabowo Subianto menunjukkan minat untuk memperluas pengaruh global Indonesia. Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi pertimbangan Indonesia termasuk:
- Keinginan bergabung dengan OECD untuk meningkatkan profil internasional
- Potensi investasi AS dalam industri rare-earth Indonesia
- Dominasi Indonesia dalam pasar nikel global yang penting untuk baterai kendaraan listrik
Tantangan dan Peluang Normalisasi Hubungan
Meskipun terdapat peluang, Indonesia tetap berpegang pada prinsip dasar dukungan terhadap Palestina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Yvonne Mewengkang, menegaskan bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dengan pengakuan kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.
Para analis menilai bahwa pendekatan transaksional Trump mungkin membuka peluang baru. Daniel Shapiro, mantan pejabat Departemen Luar Negeri AS, menyatakan bahwa jika Indonesia memiliki kepentingan strategis tertentu dengan Amerika Serikat, normalisasi dengan Israel bisa menjadi pertimbangan.
Perkembangan hubungan Indonesia-Israel akan terus menjadi perhatian dalam peta politik internasional, terutama dengan posisi Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia.
Artikel Terkait
Bea Cukai Batam Gagalkan Penyebaran Sabu & Ekstasi 475 Gram dan Alkohol Ilegal
Viral Live Instagram Eri Cahyadi Bocor, Ini Kronologi dan Tanggapan Sang Wali Kota
Relawan Jokowi Kiyo Sindir Pedas Budi Arie: Luka Terdalam Bukan dari Lawan Politik, Tapi dari Projo
KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid: Diduga Terkait Suap dan PUPR