Analisis Politik: Makna Kehadiran Dasco di Kongres Projo dan Strategi Flag Fake
Oleh: Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik).
Ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dalam kongres Projo (Pro Jokowi) menuai beragam analisis politik. Dalam dunia politik, adalah wajar jika seorang presiden menjaga jarak dari kelompok yang dinilai terlalu mengkultuskan pribadi tertentu. Legitimasi yang "luar biasa" justru bisa membuat seorang pemimpin seperti Jokowi mengalami "surplus politik" yang berpotensi mempengaruhi dinamika kekuasaan.
Ketidakhadiran Presiden Prabowo ini dapat ditafsirkan sebagai bentuk penilaian pribadi yang minus terhadap model kepemimpinan, karakteristik, serta wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh figur Jokowi. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan persepsi yang mendalam di tingkat elite.
Peran Kunci Dasco dan Representasi yang Terbatas
Meski Presiden Prabowo absen, kehadiran Ahmad Doli Kurnia alias Dasco pada agenda Kongres Projo menjadi perhatian publik. Namun, penting untuk dicermati bahwa sounding yang dikeluarkan ke publik menyatakan bahwa Dasco hadir semata-mata mewakili Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Harian Partai Gerindra.
Artikel Terkait
Trump Ancam Serang Nigeria, Murka Soal Pembantaian Umat Kristen
Dugaan Kekerasan Siswi SDN 150 Gandus Palembang: Fakta & Respons Dinas Pendidikan
Modus Tender Dipesan: Pemenang Sah Dibatalkan, PT KIBK Laporkan Dugaan Korupsi Proyek Jembatan Ketapang
Idol Destruction Syndrome: Mengapa Netizen Cepat Mengidolakan lalu Menjatuhkan?