Analisis Politik: Makna Kehadiran Dasco di Kongres Projo dan Strategi Flag Fake
Oleh: Damai Hari Lubis
Pengamat KUHP (Kebijakan Umum Hukum dan Politik).
Ketidakhadiran Presiden Prabowo Subianto dalam kongres Projo (Pro Jokowi) menuai beragam analisis politik. Dalam dunia politik, adalah wajar jika seorang presiden menjaga jarak dari kelompok yang dinilai terlalu mengkultuskan pribadi tertentu. Legitimasi yang "luar biasa" justru bisa membuat seorang pemimpin seperti Jokowi mengalami "surplus politik" yang berpotensi mempengaruhi dinamika kekuasaan.
Ketidakhadiran Presiden Prabowo ini dapat ditafsirkan sebagai bentuk penilaian pribadi yang minus terhadap model kepemimpinan, karakteristik, serta wawasan kebangsaan yang dimiliki oleh figur Jokowi. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan persepsi yang mendalam di tingkat elite.
Peran Kunci Dasco dan Representasi yang Terbatas
Meski Presiden Prabowo absen, kehadiran Ahmad Doli Kurnia alias Dasco pada agenda Kongres Projo menjadi perhatian publik. Namun, penting untuk dicermati bahwa sounding yang dikeluarkan ke publik menyatakan bahwa Dasco hadir semata-mata mewakili Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Harian Partai Gerindra.
Artikel Terkait
Peringatan Maulid Nabi 2025 oleh Wanita Islam Se-Kalbar, Gelar Sinergi untuk Akhlaqul Karimah
Hasil Tes DNA Kerangka di Gedung ACC Kwitang Akan Keluar Rabu, 5 November
Hasil Bhayangkara FC vs Persita 1-1: Damjanovic Selamatkan Poin di Menit Akhir
Kolaborasi Pertamina & KLHK: Tanam Pohon Produktif di Bogor untuk Mitigasi Bencana dan Net Zero