Sejarah Konflik Muslim Filipina: Mengapa Umat Islam di Mindanao Masih Memberontak?
Pertanyaan ini sering muncul dalam diskusi tentang Filipina:
"Kenapa orang Muslim di Filipina masih suka memberontak?"
"Kenapa mereka tidak mau damai saja dan mengikuti arus negara yang sudah merdeka?"
Namun, mungkin pertanyaan yang lebih tepat adalah:
Mengapa mereka masih harus memberontak?
Apa yang sebenarnya terjadi hingga sebuah bangsa yang dulu berdaulat kini disebut separatis di tanahnya sendiri?
Sejarah Islam di Filipina: Dari Negeri Islam yang Berdaulat
Sebelum kapal-kapal Eropa menjejakkan jangkar di pesisir Filipina, tanah itu telah mengenal Islam dengan baik.
Sejak abad ke-14, para ulama dan pedagang dari Malaka, Brunei, dan Arab datang membawa ajaran Islam. Mereka mengajarkan kalimat tauhid, membangun masyarakat beradab, dan menanamkan hukum Allah di bumi Sulu dan Mindanao.
Tahun 1450, berdirilah Kesultanan Sulu, disusul Kesultanan Maguindanao pada awal 1500-an. Dua kerajaan Islam yang berdaulat, teratur, dan makmur ini memiliki sistem pemerintahan, pelabuhan, dan peradaban yang maju.
1521: Kedatangan Spanyol dan Awal Penjajahan
Tahun 1521, datanglah Ferdinand Magellan membawa misi penjajahan dengan semboyan: Gold, Glory, and Gospel (Emas, Kejayaan, dan Injil).
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Rumah Dugaan Peredar Uang Palsu, Temuannya Malah Dua Koper Uang Mainan
Kodim Yahukimo Bekali Prajurit dan Keluarga dengan Tameng Pengetahuan HIV/AIDS
Megawati Ditodong Nyanyi, Tawar Rp 2 Miliar untuk Sumatera
KPK Amankan Sembilan Orang dan Sita Rp 900 Juta dalam Operasi Diam-diam