Kerusuhan Pemilu Tanzania: Protes Hasil, Larangan Oposisi, dan Kekerasan

- Jumat, 31 Oktober 2025 | 19:24 WIB
Kerusuhan Pemilu Tanzania: Protes Hasil, Larangan Oposisi, dan Kekerasan

Kondisi Keamanan dan Korban Jiwa

Saksi mata melaporkan demonstrasi masih berlangsung hingga Kamis malam dengan aksi pembakaran ban di kawasan Sinza dan ibu kota Dodoma. Meski terdapat laporan mengenai korban tewas, angka pastinya belum dapat dikonfirmasi karena rumah sakit dan klinik kesehatan enggan memberikan informasi kepada jurnalis.

Tanggapan Pemerintah dan Oposisi

Presiden Hassan belum memberikan pernyataan resmi mengenai kerusuhan ini. Satu-satunya pernyataan datang dari Panglima Angkatan Darat Jacob Mkunda yang menyebut demonstran sebagai penjahat.

Di Zanzibar, partai CCM juga mendeklarasikan kemenangan, namun partai oposisi ACT-Wazalendo menolak hasil tersebut. Menurut ACT-Wazalendo, pemilu harus diulang karena terjadi kecurangan sistematis termasuk pengisian kotak suara dan pemungutan suara ganda tanpa verifikasi KTP.

Kondisi Masyarakat Tanzania

Seorang warga Tanzania berusia 70 tahun menyatakan bahwa tidak pernah ada pemilu yang kredibel sejak 1995. Warga lainnya mengungkapkan ketakutan untuk berbicara terbuka karena khawatir akan ditangkap oleh pihak berwenang.


Halaman:

Komentar