Kerusuhan Pemilu Tanzania: Protes Hasil Pemilu dan Larangan Calon Oposisi
Pemilu di Tanzania berakhir dengan kerusuhan menyusul ketidakpuasan publik terhadap hasil pemungutan suara. Presiden petahana Samia Suluhu Hassan dari partai penguasa Chama Cha Mapinduzi (CCM) dinyatakan menang setelah kandidat dari dua partai oposisi utama dilarang ikut serta dalam pemilu.
Latar Belakang Kekuasaan Partai CCM
Partai CCM telah memegang kekuasaan di Tanzania sejak tahun 1961. Untuk memperkuat posisi politiknya dan membungkam suara kritis, para penantang politik dijebloskan ke penjara atau dilarang mencalonkan diri.
Demonstrasi dan Kekerasan Pasca Pemilu
Kemarahan warga memicu unjuk rasa besar-besaran di Dar es Salaam dan berbagai kota lainnya. Massa merobek poster kampanye Hassan, menyerang kantor polisi, dan merusak tempat pemungutan suara. Menanggapi situasi ini, pemerintah mematikan akses internet dan memberlakukan jam malam.
Pembatasan Kebebasan Pers dan Informasi
Pemerintah Tanzania juga melarang jurnalis asing meliput proses pemilu. Pemblokiran komunikasi semakin mempersulit peliputan perkembangan situasi di lapangan. Situs-situs media lokal berhenti memperbarui informasi sejak hari Rabu.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
500 Napi Hukuman Mati di Indonesia Menunggu Eksekusi, RUU Ini Jadi Solusi
Micro Sleep Penyebab Kecelakaan Suzuki Ertiga di Bangkalan, 1 Pejalan Kaki Luka Berat
Pembantaian El-Fasher: 2.000 Warga Sipil Tewas, RSF Kuasai Sudan Barat
3 Jalur Alternatif Bengkulu ke Padang 2024: Rute Tercepat & Teraman