Utang Kereta Cepat Whoosh Rp120 Triliun Dipertanyakan, Siapa yang Menalangi?
Sekjen Partai Demokrat Herman Khaeron mempertanyakan pihak yang akan menalangi utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh, yang disebut sebagai investasi sosial. Pernyataan ini menanggapi komentar Presiden Joko Widodo yang menganggap Whoosh sebagai bentuk investasi sosial negara.
"Siapa yang akan menalangi kalau memang ini bagian dari investasi sosial negara dengan meningkatkan produktivitas," ujar Herman Khaeron di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (31/10).
Negara Harus Tanggung Kerugian Whoosh?
Herman Khaeron menegaskan bahwa negara seharusnya menjadi pihak yang menanggung kerugian dari operasional Kereta Cepat Whoosh jika kehadirannya dinilai sebagai investasi sosial. Namun, hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang menolak opsi menggunakan APBN untuk membayar utang Whoosh.
"Kalau memang kemudian negara, ini, kan, persoalannya Pak Purbaya mengatakan bahwa APBN enggak mau bayarin lagi begitu, lo," lanjut anggota Komisi VI DPR RI tersebut.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
500 Napi Hukuman Mati di Indonesia Menunggu Eksekusi, RUU Ini Jadi Solusi
Micro Sleep Penyebab Kecelakaan Suzuki Ertiga di Bangkalan, 1 Pejalan Kaki Luka Berat
Pembantaian El-Fasher: 2.000 Warga Sipil Tewas, RSF Kuasai Sudan Barat
3 Jalur Alternatif Bengkulu ke Padang 2024: Rute Tercepat & Teraman