Presiden Memusnahkan Narkoba: Simbol Kekuasaan dan Tantangan Nyata Pemberantasan Narkoba di Indonesia
Presiden Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam perang melawan narkoba dengan menghadiri langsung pemusnahan barang bukti narkoba. Acara simbolis ini menampilkan ratusan kilogram narkoba yang dimusnahkan di hadapan publik, mengirimkan pesan tegas tentang perang negara terhadap kejahatan narkoba.
Makna Politik di Balik Pemusnahan Narkoba
Gestur presiden dalam pemusnahan narkoba tidak bisa dipandang sebagai seremoni belaka. Tindakan ini mengandung pesan politik mendalam tentang kedaulatan hukum dan stabilitas kekuasaan. Di tengah sorotan terhadap kinerja aparat penegak hukum, kehadiran presiden menjadi simbol dukungan terhadap institusi kepolisian dan penegak hukum lainnya.
Sejarah politik Indonesia menunjukkan bahwa pemimpin kerap menggunakan momen simbolis untuk memperkuat posisi dan menunjukkan kontrol atas institusi negara. Pemusnahan narkoba oleh presiden dapat dibaca sebagai upaya menegaskan bahwa negara masih berdaulat penuh dalam penegakan hukum.
Efektivitas Pemusnahan Narkoba vs Realitas Peredaran Gelap
Meskipun pemusnahan narkoba secara masif terus dilakukan, data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan tren peningkatan peredaran narkoba melalui jalur laut dan digital. Kenyataan ini memunculkan pertanyaan kritis tentang efektivitas strategi pemusnahan barang bukti dalam memerangi peredaran narkoba.
Artikel Terkait
Delapan Jam Diperiksa KPK, Gus Yaqut Bungkam Soal Dugaan Korupsi Kuota Haji
Sejarah Bukan untuk Dihafal, Tapi untuk Dipahami: Mengapa Pendekatan Kritis Lebih Bermakna
Gelondongan Ilegal di Tengah Banjir: Warga Terjepit, Negara Terlambat
Mendagri Tito Desak Harmonisasi Program Papua, Komite Khusus Mulai Bergerak