Presiden Prabowo Perintahkan Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan jajaran menterinya untuk segera mencari skema terbaik guna menyelesaikan masalah utang kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. Perintah ini mencakup kajian mendetail terhadap angka-angka terkait dan berbagai skenario penyelesaian utang yang paling menguntungkan bagi pemerintah.
Perintah Langsung dalam Rapat Terbatas
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, mengungkapkan bahwa perintah tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo dalam sebuah rapat terbatas yang digelar di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, pada Rabu malam. Dalam rapat itu, Presiden meminta tim untuk menghitung ulang detail finansial dan mengeksplorasi berbagai opsi.
"Pak Airlangga, Menteri Keuangan, kemudian CEO Danantara diminta untuk menghitung lagi detail-detailnya, kemudian opsi-opsi untuk meminta, misalnya, perpanjangan masa pinjaman. Itu bagian dari skenario-skenario, skema yang terbaik," jelas Prasetyo Hadi.
Menteri yang Terlibat dalam Pembahasan
Rapat terbatas tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
 
                         
                                 
                                             
                                             
                                             
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                 
                                                
Artikel Terkait
3 Anggota Polisi Mabuk Tabrak Pejalan Kaki di Medan, Korban Kritis
PTPN I Dukung Penuh Proses Hukum Dugaan Korupsi Aset HGU di Deli Serdang
Rusia Hantam Infrastruktur Energi Ukraina: 4 Tewas, Pemadaman Listrik Meluas
Program Beasiswa YWBI: 1.000 Beasiswa & Kuliah di Tianjin China Dukung Indonesia Emas 2045