Keberhasilan inilah yang menjadi dasar untuk menjalin kolaborasi dengan India, yang memiliki program serupa bernama Pradhan Mantri Poshan. Sinergi antara kedua program ini diharapkan dapat secara signifikan memperkuat gizi dan kesehatan anak-anak sekolah di kedua negara.
“Kami melihat potensi besar untuk berbagi pengalaman dengan India guna membangun generasi yang lebih sehat, kuat, dan produktif di seluruh kawasan,” tutur Sugiono.
Pangan sebagai Alat Diplomasi Baru
Lebih lanjut, Sugiono menyoroti peran pangan yang telah melampaui sekadar kebutuhan dasar. Menurutnya, pangan kini telah menjadi alat diplomasi baru yang efektif untuk mempererat hubungan dan kerja sama antarnegara di kawasan Asia.
Dalam forum tersebut, ia juga aktif mendorong ASEAN dan India untuk membangun kerja sama lintas batas yang lebih kuat. Tujuannya adalah memperkuat sistem pangan regional dalam menghadapi tantangan krisis iklim dan gangguan rantai pasok global.
Pernyataannya ditutup dengan penekanan bahwa kerja sama pangan ini akan memperkuat kemitraan strategis ASEAN-India, menjadikannya lebih relevan dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
“Dengan memajukan ketahanan pangan, kita bukan hanya membangun ketahanan, tapi juga harapan akan masa depan yang lebih sehat dan berdaya,” pungkas Menlu Sugiono.
Artikel Terkait
Korea Utara Uji Rudal Jelajah Strategis di Laut Kuning, Apa Sinyal untuk AS?
Komet 3I/ATLAS Bukan Komet Biasa? Ilmuwan Harvard Ungkap Sinyal Misterius Ini
Rahasia Deteksi Dini Kanker & Alzheimer: Teknologi PET-MRI Guangzhou yang Bikin Pasien Surabaya Melirik
Fakta Mengejutkan: 100-150 Warga Surabaya Kabur Berobat ke Luar Negeri Setiap Bulan, Ini Alasannya!