Pekerja di Kingston, Jamaika, terlihat menutup jendela toko menggunakan papan kayu sebagai persiapan menghadapi Badai Melissa pada Minggu, 26 Oktober 2025. Badai dahsyat ini kemudian meningkat statusnya menjadi badai Kategori 5 pada Senin (27/10) waktu setempat, disertai intensitas curah hujan yang sangat tinggi.
Badai Kategori 5 merupakan level tertinggi dalam skala badai Saffir-Simpson, ditandai dengan kecepatan angin yang mampu melebihi 250 km per jam. Peristiwa cuaca ekstrem ini tercatat sebagai badai terkuat yang pernah melanda wilayah Jamaika sepanjang sejarah.
Menurut laporan dari AP News, Badai Melissa yang bergerak lambat telah menimbulkan korban jiwa di beberapa negara. Sedikitnya tiga orang dilaporkan meninggal di Haiti dan satu korban jiwa di Republik Dominika, sementara sejumlah orang lainnya masih dalam status hilang akibat dampak badai ini.
Artikel Terkait
Misteri di Balik Reruntuhan Es: Satu Korban Jiwa Ditemukan Setelah Pesawat Hilang Kontak di Greenland
12 Maestro & Pelestari Budaya Kalbar Diapresiasi Gubernur: Warisan Budaya Takbenda Capai 89!
Amanda Eka Lupita, Lulusan S2 Termuda UGM di Usia 22 Tahun: Ini Rahasia dan Perjuangannya
Banjir Bandang Sukabumi Luluhlantakkan 4 Desa, Jembatan Putus dan Ratusan Rumah Terendam!