Misteri Dana Rp 200 Triliun Mengendap: Strategi Kontroversial Purbaya Yudhi Sadewa Atasi Daya Beli Lesu

- Senin, 27 Oktober 2025 | 11:00 WIB
Misteri Dana Rp 200 Triliun Mengendap: Strategi Kontroversial Purbaya Yudhi Sadewa Atasi Daya Beli Lesu

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa: Strategi Mengatasi Daya Beli Lesu di Tengah Pertumbuhan Ekonomi

Setelah dilantik menjadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa menemukan sebuah anomali dalam perekonomian Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, namun kondisi daya beli masyarakat tetap lesu. Artikel ini akan membahas strategi yang ditempuh Purbaya untuk mengatasi masalah ini.

Mengapa Daya Beli Lesu Meski Ekonomi Tumbuh?

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak selalu diikuti dengan peningkatan daya beli masyarakat. Purbaya menyadari hal ini dan mulai menganalisis aliran dana negara untuk menemukan akar permasalahannya.

Langkah Strategis Purbaya Menggerakkan Perekonomian

1. Optimalisasi Cadangan Pemerintah di Bank Indonesia

Purbaya menemukan bahwa pemerintah memiliki cadangan dana lebih dari Rp 200 triliun di Bank Indonesia. Dana ini biasanya digunakan untuk kondisi darurat, namun dalam situasi transaksi keuangan yang lesu, dapat dimanfaatkan untuk menstimulasi perekonomian. Strategi yang ditempuh adalah mengalirkan dana tersebut ke bank-bank milik pemerintah untuk mendorong pertumbuhan kredit.

2. Reformasi Sistem Pajak dan Cukai

Purbaya melakukan pembenahan pada dua sumber pendapatan utama negara: cukai dan pajak. Dalam hal perpajakan, dia menginstruksikan timnya untuk mengejar wajib pajak yang belum memenuhi kewajibannya, daripada mencari kesalahan dari yang sudah patuh.

3. Penyelidikan Dana Mengendap


Halaman:

Komentar