Pembangunan rumah dinas untuk Jokowi dimulai Juli 2024 di Jalan Adi Sucipto, Colomadu, Karanganyar. Lahan yang digunakan seluas 12.000 meter persegi. Menurut informasi dari Kepala Desa Blulukan, Slamet Wiyono, harga tanah di area tersebut sebelumnya berkisar 10-12 juta per meter, dan kini mencapai 15-17 juta per meter.
Kontroversi dan Pertanyaan Publik
Beberapa hal yang menjadi perhatian publik meliputi:
- Perbandingan luas lahan 1.500 m² di DKI dengan 12.000 m² di Colomadu
- Perkiraan nilai tanah mencapai 120 miliar rupiah
- Anggaran pembangunan yang berpotensi melebihi 200 miliar rupiah
- Penambahan luas lahan dari rencana awal 9.000 m² menjadi 12.000 m²
- Proses pengadaan kontraktor PT Tunas Jaya Sanur
Permintaan Audit dan Transparansi
Berbagai pihak mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melakukan audit terhadap proses pengadaan dan pembangunan rumah dinas ini. Transparansi dalam penggunaan anggaran negara untuk fasilitas mantan presiden dinilai penting untuk menjaga akuntabilitas publik.
Artikel Terkait
Bendera Putih Berkibar di Baiturrahman, Desak Darurat Nasional untuk Bencana Sumatera
Gaji Mandek Sejak April, 152 Buruh PT San Xiong Steel Tuntut Rp6,2 Miliar ke Pengadilan
Polisi Gerebek Rumah Dugaan Peredar Uang Palsu, Temuannya Malah Dua Koper Uang Mainan
Kodim Yahukimo Bekali Prajurit dan Keluarga dengan Tameng Pengetahuan HIV/AIDS