Paradoks Demokrasi di Internal Media
Asnil Bambani menyoroti paradoks dalam industri media. "Perusahaan media tidak sepatutnya berbicara tentang demokrasi dan kebebasan pers apabila praktik di internal perusahaan justru jauh dari nilai-nilai demokrasi," ujarnya.
Menurut analisis AJI, akar masalahnya terletak pada minimnya serikat pekerja dan absennya komunikasi dua arah antara manajemen dan karyawan.
Respons Dewan Pers
Wakil Ketua Dewan Pers, Totok Suryanto, mengapresiasi langkah AJI membentuk kanal aduan terkait laporan PHK. Ia juga mengakui bahwa Dewan Pers belum pernah melakukan uji petik meskipun hal tersebut menjadi kewenangannya.
Dewan Pers berjanji akan menindaklanjuti desakan AJI dengan melakukan uji petik dan mengumpulkan semua konstituen untuk membahas kondisi media, khususnya terkait bisnis dan kesejahteraan pekerja.
Dampak pada Kualitas Jurnalisme
Pelanggaran hak jurnalis tidak hanya berdampak pada kesejahteraan pekerja media, tetapi juga pada kualitas informasi yang diterima publik. Tahun 2025 disebut AJI sebagai tahun mencekam bagi jurnalis, dimana demokrasi di ruang redaksi terancam oleh praktik-praktik tidak sehat.
Laporan lengkap tentang kondisi ini dapat dilihat dalam buku AJI berjudul "Pecat dan Bungkam, Robohnya Demokrasi di Media" yang menjadi dokumentasi penting tentang tantangan demokrasi internal di perusahaan media.
Artikel Terkait
Ammar Zoni Pindah ke Nusakambangan? Ini Faktanya!
PP Hukum yang Hidup: Bom Waktu Hukum Adat Jelang KUHP 2026, Siapkah Indonesia?
Hasil Visum Polwan & Anggota DPRD Blitar Bocor: Bercak Sperma Ditemukan, Ini Fakta yang Bikin Heboh
Mahfud MD Bongkar Skandal Whoosh: Klausul Rahasia China yang Bisa RUGIKAN Negara Triliunan!