Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Ditegaskan Luhut Harus Berjalan 10 Tahun
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus terus dijalankan setidaknya selama 10 tahun ke depan sebelum dilakukan evaluasi menyeluruh. Pernyataan ini disampaikan dalam acara "1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth" di Jakarta.
Manfaat Ekonomi dan Sosial Program MBG
Luhut mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaannya, namun menekankan bahwa manfaat program makan bergizi ini sangat besar. Program MBG dinilai mampu membentuk simpul ekonomi baru di berbagai daerah dan memiliki potensi kuat untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia.
Apresiasi Internasional dan Pentingnya Pengawasan Anggaran
Luhut juga mengungkapkan bahwa Menteri Perdagangan Amerika Serikat, Howard Lutnick, memberikan apresiasi terhadap program MBG ini. Meski mendapat dukungan, Luhut menekankan pentingnya pengawasan penggunaan anggaran MBG agar tepat sasaran dan Badan Gizi Nasional (BGN) wajib membelanjakan dana dengan benar.
Penguatan Kapasitas Badan Gizi Nasional
Mantan Menko Marves ini menyoroti kapasitas BGN yang masih baru namun harus mengelola anggaran sangat besar. Pada tahun 2025, BGN menerima alokasi Rp171 triliun namun hanya menyerap Rp99 triliun, dengan sisa dana dikembalikan kepada Presiden Prabowo Subianto.
Dukungan dan Peningkatan Anggaran di Tahun 2026
Presiden Prabowo Subianto menunjukkan komitmen kuat dengan meningkatkan anggaran MBG menjadi Rp335 triliun untuk tahun 2026. Alokasi ini terdiri dari Rp268 triliun untuk BGN dan Rp67 triliun sebagai dana cadangan, menunjukkan dukungan pemerintah untuk memperbaiki gizi masyarakat dan memperluas dampak ekonomi nasional.
Artikel Terkait
Ikan Raksasa 10 Meter Terdampar di Gaza, Apa yang Ditemukan di Dalamnya Mengejutkan!
Rp28 Triliun! Proyek Rahasia Eric Trump di Bali & Lido yang Bikin Dunia Ternganga
Demi Konten, 2 Remaja di Tegal Tewas Usai Lompat dari Jembatan—Ini yang Terjadi
Baek Se Hee Meninggal Dunia, Organnya Didonasikan: Warisan Terakhir Penulis Buku Laris I Want to Die but I Want to Eat Tteokbokki