Utang Kereta Cepat Whoosh Rp 116 T Disebut Bom Waktu, Jokowi Dituding Tak Mau Dengar Peringatan
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) kembali menjadi sorotan menyusul polemik utangnya yang membengkak hingga Rp 116 triliun. Analis Kebijakan Publik, Agus Pambagio, mengungkap fakta mengejutkan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat itu dinilai ngotot melanjutkan proyek meski telah diperingatkan tentang risikonya.
Pernyataan Menkeu dan Status Bisnis Proyek Whoosh
Polemik ini memanas setelah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan penolakannya untuk membayar utang Whoosh menggunakan dana APBN. Purbaya beralasan bahwa proyek ini murni merupakan kerja sama bisnis (Business to Business) antara Indonesia dan China, sehingga seharusnya tidak membebani kas negara.
Desakan untuk Presiden Prabowo dan Jejak Perundingan
Agus Pambagio, yang terlibat dalam perencanaan awal proyek, mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera turun tangan menangani masalah ini. Ia mendorong Prabowo untuk memanggil seluruh pihak terkait, termasuk Jokowi dan mantan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan, guna menelusuri kembali proses perundingan dengan China.
"Panggil juga Pak Jokowi dengan Pak Luhut untuk membahas bagaimana ini. Proses waktu itu yang melakukan perundingan Pak Luhut dan tim. Nah, jadi dibahas baik-baiklah ini seperti apa supaya tidak mengurangi jatah masyarakat APBN-nya karena masyarakat bayar pajak," ujar Agus dalam tayangan YouTube "Dialog NTV Prime".
Artikel Terkait
Golden Triangle Runtuh: Otak Penyelundupan Sabu Rp 5 Triliun Ditangkap di Kamboja
ART di Bandar Lampung Curi Motor dan Uang Majikan Baru Sebulan Bekerja
KUHAP Baru Perluas Cakupan Praperadilan, Wamenkum HAM Beberkan Tiga Hal Baru yang Bisa Digugat
Kapolda Aceh Tempuh Lima Hari dan Naik Perahu Demi Tinjau Banjir Tamiang