Peringatan Keras agar Tidak Terulang
Menag Nasaruddin Umar berharap insiden tayangan Trans7 ini menjadi yang terakhir kali dan tidak terulang di masa depan. Ia menegaskan bahwa masyarakat Indonesia seharusnya berterima kasih kepada pondok pesantren.
"Saya mohon kepada kita semuanya, mari kita memberikan tempat yang terhormat kepada para kiai, para pondok pesantren. Karena guru peradaban bangsa kita adalah para pondok pesantren," pungkasnya.
Kecaman Juga Datang dari PBNU dan MUI
Sebelumnya, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) juga telah menyampaikan protes keras. Menurutnya, tayangan tersebut tidak hanya melanggar prinsip jurnalisme, tetapi juga melecehkan pesantren dan tokoh-tokohnya.
Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Ketua Bidang Infokom, KH Masduki Baidlowi, meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mengambil tindakan tegas. MUI menilai tayangan itu tidak profesional, tidak cover both side, dan sangat tendensius, serta berpotensi memicu reaksi emosional dari masyarakat.
MUI mendesak KPI untuk segera memanggil dan menegur Trans7 serta pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tayangan yang dinilai menghina tradisi pesantren tersebut.
Sumber artikel asli: JawaPos.com
Artikel Terkait
Anak Menkeu Buka Suara Soal Feodalisme di Ponpes Lirboyo, Begini Faktanya
Kronologi Mengerikan! Awalnya Cuma Hawa Panas, Kapal Tanker di Batam Meledak dan Tewaskan 10 Pekerja
Dulu Dijuluki Si Ijazah Nilai 6, Kini Ahmad Sahroni Wisuda S3 dengan Disertasi yang Bikin Mata Terbelalak
Kronologi Lengkap: Motif Dibalik Pembunuhan Karyawati Alfamart oleh Atasan Sendiri