Bahlil Lahadalia Ungkap Filosofi Wayang yang Selaras dengan Partai Golkar
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan pandangannya tentang filosofi wayang yang dalam. Ia menyatakan bahwa wayang bukan sekadar pertunjukan, tetapi merupakan warisan seni dan budaya Nusantara yang kaya nilai.
Bahlil menegaskan bahwa wayang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan karakter Partai Golkar. Dalam sebuah acara pergelaran wayang untuk memperingati HUT ke-61 Partai Golkar di Jakarta, ia mengungkapkan kekagumannya.
"Saya baru memahami bahwa wayang ini tidak hanya mencakup seni tari, tetapi juga mencakup seni suara, seni pahat, dan seni penyampaian. Nilai-nilai ini sangat cocok dengan identitas Partai Golkar," ujar Bahlil Lahadalia.
Wayang Sebagai Media Komunikasi Politik Era Orde Baru
Bahlil juga menyoroti peran strategis wayang dalam sejarah politik Indonesia, khususnya pada masa kejayaan Golkar di era Orde Baru. Menurutnya, wayang pernah berfungsi sebagai media komunikasi politik yang efektif.
"Pada masa lalu, wayang dijadikan instrumen komunikasi antara pemerintah, partai politik, dan masyarakat untuk mensosialisasikan berbagai program, seperti program Keluarga Berencana," jelasnya.
Artikel Terkait
Surat Keterangan Gibran Beredar, Kursus di Sydney Disebut Disetarakan SMK
Gelsenkirchen Geger, Brankas Bank Dibobol Komplotan hingga Raup Rp 590 Miliar
Meme dan Kebencian: Jejak Ekstremisme Sayap Kanan di Kalangan Pelajar Indonesia
Bangkai Ayam dan Ancaman Maut untuk Aktivis Lingkungan