MURIANETWORK.COM - Nama Riza Chalid, pengusaha yang dikenal sebagai “Raja Minyak”, kembali mencuat di tengah hingar-bingar aksi unjuk rasa besar yang mengguncang ibu kota.
Penetapannya sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) oleh Kejaksaan Agung, per 19 Agustus 2025, membuat jejak politiknya kembali dibuka, mulai dari kasus korupsi minyak hingga dugaan pendanaan kampanye berbagai tokoh nasional.
Penetapan DPO dan Upaya Red Notice
Kejaksaan Agung menetapkan Riza Chalid sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang (periode 2018–2023).
Ia dijadikan DPO sejak 19 Agustus 2025 setelah tiga kali mangkir panggilan penyidik, dan kini tengah diajukan Red Notice ke Interpol.
Lokasi keberadaannya terpantau di Malaysia sejak Februari 2025, dan paspornya telah dicabut sebagai upaya mencegah melarikan diri.
Jejak Politik: Donatur Kampanye?
Jejak dana politik Riza Chalid kembali dipertanyakan publik.
Media lokal menyebut bahwa ia pernah mendanai kampanye Prabowo–Hatta pada Pilpres 2014, termasuk dana untuk produksi tabloid kontroversial Obor Rakyat dan pembelian Rumah Polonia sebagai markas tim sukses.
Selain itu, ia juga dikabarkan menyediakan private jet untuk mendukung safari politik Anies Baswedan, meski timses Anies membantah dan dugaan ini belum terbukti secara resmi.
Hubungan Terakhir dengan Freeport
Riza Chalid pernah terlibat dalam skandal besar “Papa Minta Saham”, bersama Setya Novanto, kasus yang terkait dengan perpanjangan izin operasi Freeport di Papua dan memicu kontroversi publik. Hubungannya dengan kasus ini kembali disorot.
Skandal Pertamina dan Korupsi Rp193 Triliun
Kasus yang membuatnya kini buron adalah skandal korupsi di lingkungan Pertamina Patra Niaga, yang menyebabkan kerugian negara hingga sekitar Rp193,7 triliun (sekitar US$11,9 miliar) selama 2018–2023.
Riza Chalid ditetapkan sebagai salah satu tersangka pada Juli 2025.
Polisi juga menyita sejumlah aset, termasuk mobil mewah yang tidak bernomor plat.
Pertanyaan Publik dan Politik Bayangan
Di tengah statusnya sebagai buron hukum, muncul tudingan bahwa Riza Chalid berperan di balik layar dalam demonstrasi besar-besaran yang sedang berlangsung, diduga sebagai bentuk balas dendam politik karena penetapannya sebagai tersangka, meskipun belum ada bukti verifikasi resmi.
Riza Chalid kini menjadi figur kontroversial sekaligus misterius, dari "Raja Minyak" hingga buron dengan dugaan peran finansial dalam politik elite.
Kasus korupsi minyak menjadikannya pusat pencarian hukum, sementara jejak politiknya memantik spekulasi yang menghidupkan kembali kisah lama.
Sumber: KoranJakarta
Artikel Terkait
JEJAK Politik Riza Chalid: Dari Prabowo 2014 Hingga Isu Dukungan Anies di Pilpres 2024
Polda Metro Merugi Rp180 Miliar Imbas Demo Ricuh di Jakarta
Mantan Intel BIN Sebut Ada Skenario Besar Dalam Demo Ricuh, Aparat & Massa Dikendalikan Sosok Ini!
Bocoran Intelijen: Aksi Demo Kemarin Adalah Teror Politik Agar DPR Tidak Memakzulkan Gibran!