Ditanya Bakal Berpasangan dengan Ahok di Pilpres 2029, Anies: Emang Saya Pasti Maju?

- Sabtu, 26 Juli 2025 | 21:15 WIB
Ditanya Bakal Berpasangan dengan Ahok di Pilpres 2029, Anies: Emang Saya Pasti Maju?


Spekulasi politik paling liar dan paling banyak dibicarakan kembali mencuat ke permukaan: mungkinkah dua rival abadi Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bersatu dalam satu tiket di Pilpres 2029?

Pertanyaan yang mewakili rasa penasaran sekitar 20 persen audiens di Youtube Leon Hartono  ini dilontarkan langsung kepada Anies Baswedan.

Alih-alih memberikan jawaban tegas, Anies justru menampilkan kelihaian diplomasi politiknya. Ia tidak mengiyakan, tidak juga menolak.

Sebaliknya, ia membingkai ulang pertanyaan tersebut dan menempatkan masa depan politiknya sebagai sesuatu yang berada di luar kendali pribadinya.

Menanggapi pertanyaan soal kemungkinan berpasangan dengan Ahok, Anies pertama-tama menepis asumsi bahwa dirinya sudah pasti akan kembali berlaga di kontestasi tertinggi nasional.

"Lah memang saya pasti maju? belum tahu kita. Jadi kalau soal maju dan tidak itu seringkali di luar kendali kita gitu," jawab Anies, seraya melempar bola panas kembali ke ranah ketidakpastian.

Ia menegaskan bahwa posisinya dalam Pilpres 2024 adalah buah dari kepercayaan dan amanah partai politik, bukan karena ambisi atau kekuatan personal. Anies secara sadar memosisikan dirinya sebagai figur yang "dicalonkan", bukan "mencalonkan diri".

"Saya anggota partai politik bukan, saya punya kapital juga tidak, gitu. Dan ini adalah sebuah kepercayaan. Jadi kalau kemudian partai-partai politik kemudian mempertimbangkan nama kemudian itu sebuah kehormatan tapi kendalinya enggak di tangan kita karena saya tidak ikut dalam pengambilan keputusan gitu," jelasnya.

Strategi ini secara efektif menempatkan dirinya sebagai objek dari kehendak politik yang lebih besar, sebuah posisi yang memberinya fleksibilitas untuk bergerak di masa depan tanpa terlihat terlalu ambisius.

Ketika didesak kembali secara spesifik mengenai kemungkinan berkolaborasi dengan Ahok, Anies kembali memberikan jawaban yang cerdas.

Ia memperluas makna "kolaborasi" dari sekadar duet elektoral menjadi sebuah kerja sama dalam konteks kebangsaan yang lebih luas.

"Oh, kalau kolaborasi sih kolaborasi apa aja kita ini warga negara. Semua warga negara Indonesia memiliki kesempatan yang sama, punya hak yang sama dan semua itu ada prosesnya gitu," tuturnya.

Dengan jawaban ini, Anies berhasil keluar dari jebakan pertanyaan "ya atau tidak". Ia membuka pintu untuk bekerja sama dengan siapa pun, termasuk Ahok, tanpa harus terikat pada komitmen politik apa pun. Baginya, selama tidak melanggar aturan hukum, kolaborasi adalah sebuah keniscayaan.

"Tapi secara prinsip ya kita tuh harus bisa kolaborasi dengan siapa saja selama itu dibolehkan oleh aturan hukum. ada kolaborasi enggak boleh. Tapi kalau boleh dengan siapa saja kita harus siap untuk kolaborasi," tegasnya.

Jawaban berlapis ini menunjukkan sikap politik Anies yang matang: menjaga semua opsi tetap terbuka, menghindari konflik yang tidak perlu, dan menempatkan dirinya sebagai figur yang siap bekerja sama dalam koridor konstitusi, sembari menunggu bagaimana konstelasi politik akan terbentuk menjelang 2029.

Sumber: suara
Foto: Foto Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Jawaban Anies ditanya bakal berpasangan dengan Ahok di pilpres 2029. [Instagram @ngumpulreceh]

Komentar