Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke ibu kota Suriah, Damaskus, pada Rabu, 16 Juli 2025, menghantam gedung Kementerian Pertahanan dan area di sekitar istana presiden.
Serangan ini merupakan sinyal tegas dari Israel untuk menghancurkan pasukan pemerintah Suriah yang dituding menyerang komunitas Druze di Suriah Selatan. Langkah ini juga menandai eskalasi signifikan Israel terhadap pemerintahan sementara Presiden Ahmed al-Sharaa, yang dipimpin oleh kelompok Islamis.
Israel menyebut rezim baru di Suriah sebagai "jihadis yang menyamar", dan menegaskan tidak akan membiarkan mereka mengerahkan pasukan ke wilayah selatan Suriah. Komitmen Israel untuk melindungi komunitas Druze dipicu oleh tekanan dari minoritas Druze di Israel sendiri, yang menyerukan tindakan nyata atas situasi tersebut.
Sementara itu, Amerika Serikat menyatakan sedang mengambil langkah untuk mengakhiri konflik.
Artikel Terkait
Klaim Prabowo Setahun Memimpin: Benarkah Semua Janji ke Rakyat Sudah Terwujud?
Jokowi Ditolak Salam UGM: Ada Apa di Baliknya?
Prabowo Sebut Kasus Keracunan Siswa Dibesar-besarkan, Ini Klaim MBG 99,99% Berhasil!
EMT Muhammadiyah: Tim Medis Darurat Pertama Indonesia yang Berstandar Internasional