MURIANETWORK.COM - Media sosial dihebohkan dengan rekaman video yang memperlihatkan rombongan jemaah berpakaian putih sedang melakukan ritual di Puncak Hargo Dumilah, Gunung Lawu di media sosial, Senin (14/7/2025).
Muncul sejumlah spekulasi mengenai video tersebut.
Bahkan, ada sejumlah warganet menyebut bahwa perbuatan jemaah itu menyimpang dari ajaran agama lantaran mengkultuskan sesuatu selain Tuhan
Sebagian lagi menyebut bahwa kegiatan mereka hanyalah untuk menghormati kebudayaan
Polisi buka suara terkait polemik tersebut.
Pihak kepolisian memastikan bahwa rombongan berpakaian putih itu tak melakukan kegiatan yang keluar dari syariat Islam.
PS Kasi Humas Polres Karanganyar Iptu Mulyadi mewakili Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto mengatakan mereka merupakan rombongan dari jemaah dari salah satu organisasi Islam di Indonesia.
"Mereka merupakan rombongan dengan salah satu aliran NU dengan nama Syahadatain, kelompok yang masih menjunjung tinggi adat jawa dan sering melakukan tirakatan," kata Mulyadi, Selasa (15/7/2025).
Mulyadi mengatakan, Rombongan tersebut berjumlah kurang lebih 100 orang
Diketahui, mereka sudah melaksanakan kegiatan itu sebanyak 14 kali.
"Mereka masuk ke pos Cemoro Sewu dengan pakaian biasa, namun mengganti baju saat di puncak Lawu dan melakukan kegiatan doa tahlil, tawasulan dan ngaji di sana," kata dia.
"Dalam keterangan koordinator rombongan, mereka datang ke sana dalam rangka menghormati para sunan dan ziarah ke Sunan Lawu," kata dia.
👇👇
Heboh di media sosial memperlihatkan rombongan orang berpakaian serba putih melakukan ritual di Puncak Gunung Lawu. Bagaimana faktanya?
>> https://t.co/iOyeXnIehB pic.twitter.com/9bSQs5lV1w
Kurang sesuai aturan
Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Karanganyar, Hari Purnomo, menyatakan ritual yang dilakukan di area umum menyalahi aturan.
Ritual dengan peserta pakaian serba putih dan diikuti puluhan orang baru pertama kali terjadi.
Berdasarkan data pendakian, mereka naik melalui jalur Cemoro Sewu pada Kamis (10/7/2025).
Rombongan itu menggunakan pakaian biasa dan berganti menjadi serba putih ketika tiba di puncak.
"Itu kan pendakian kok, bukan tempat ibadah kok," bebernya.
Artikel Terkait
Ra Huda Murka! Permintaan Maaf Trans7 Ditolak Mentah-mentah oleh Kiai dan Santri
Kiai Terima Amplop & Santri Ngesot Tuai Kecaman, Benarkah Melecehkan Islam?
Setahun Pemerintahan Prabowo, Syahganda: Kalau Saya Sapu Bersih Langsung Orang-Orang Jokowi
Utang Rp118 T & Kerugian Triliunan, Bom Waktu Whoosh yang Harus Ditanggung Jokowi