Kabar duka datang dari GAZA. Dr. Marwan Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur GAZA, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam rumahnya di Kota GAZA.
Tragisnya, istri dan lima anaknya juga ikut gugur dalam insiden tersebut.
Serangan mematikan itu disebut menghantam tepat di kamar Dr. Sultan, tanpa merusak ruangan lain di rumahnya.
"Sebuah rudal F-16 mengenai langsung tempat beliau berada," ujar putrinya, Lubna al-Sultan, kepada kantor berita Associated Press.
"Ayah saya syahid di situ. Hanya kamarnya yang hancur, yang lain masih utuh." dilansir dari BBC.
Lubna menegaskan bahwa ayahnya bukan bagian dari kelompok manapun, hanya seorang dokter yang setia merawat pasien, bahkan selama perang.
“Simbol Keteguhan dan Kemanusiaan”
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengutuk keras serangan tersebut dan menyebut Dr. Sultan sebagai simbol pengabdian yang teguh di tengah krisis kemanusiaan.
Ia telah lama menjabat sebagai direktur Rumah Sakit Indonesia, yang sebelumnya juga dinyatakan keluar dari layanan akibat kerusakan parah setelah beberapa kali diserang.
Militer Israel mengklaim mereka menargetkan "tokoh penting Hamas" dan menyatakan masih meninjau kemungkinan korban sipil dalam serangan itu.
Meski begitu, PBB menyebut tidak ada lagi rumah sakit yang berfungsi di Gaza Utara, dan menegaskan bahwa serangan terhadap infrastruktur medis bisa dikategorikan pelanggaran hukum internasional.
Anak-anak Tewas di “Zona Aman”
Dalam waktu yang hampir bersamaan, serangan udara Israel juga menyasar tenda-tenda pengungsi di al-Mawasi, Khan Younis — yang sebelumnya ditetapkan sebagai “zona aman” oleh militer Israel.
Sedikitnya 5 orang tewas, termasuk anak-anak. Korban sedang tertidur ketika rudal menghantam sekitar pukul 00:40 waktu setempat.
“Saya keluar dan melihat tenda terbakar,” kata Tamam Abu Rizq kepada AFP. Maha Abu Rizq, anggota keluarga lain, bertanya pilu,
“Mereka datang ke sini karena mengira ini aman. Mereka dibunuh. Apa salah mereka?”
Di lokasi, seorang pria mengangkat popok bayi sambil berkata, “Apakah ini senjata?”
Suara Tangisan Anak dan Bau Darah di Rumah Sakit
Rekaman dari AFP memperlihatkan suasana mencekam di Rumah Sakit Nasser: anak-anak kecil dibawa dengan tubuh penuh darah, orang tua menangis histeris di lorong-lorong UGD.
Beberapa jenazah anak dan perempuan terlihat diselimuti, siap dimakamkan.
Sementara itu, di Gaza City, empat orang dari keluarga Zeno — ayah, ibu, dan dua putri mereka — juga tewas akibat serangan udara Israel lainnya.
Menurut organisasi Save the Children, anak-anak di pengungsian kini mulai mengutarakan keinginan untuk mati, karena ingin bertemu kembali dengan orang tua mereka yang telah tewas.
“Kami mendengar mereka bilang: ‘Saya ingin mati agar bisa bersama ibu saya,’ atau ‘agar saya bisa makan’,” ungkap salah satu relawan.
Sumber: disway
Foto: Kabar duka datang dari Gaza. Dr. Marwan Sultan, direktur Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, tewas dalam serangan udara Israel yang menghantam rumahnya di Kota Gaza.--Kementerian Kesehatan Gaza/BBC
Artikel Terkait
Link Video Viral Selebgram Chasandra Thenu Dengan Pak Polisi Masih Diburu Netizen
Sosok Menteri Majid yang Kawal Ketat Prabowo di Arab Saudi
Eks Wakapolri Komjen Oegroseno Polisikan Sekjen KOI Wijaya Mithuna, Ada Apa?
Mahasiswa UGM Bikin Heboh, Bawa DJ Set untuk Iringi Senam Lansia Saat KKN