Sidang etik itu membahas tulisan-tulisan Zainal yang disebut membuat Menkes tersinggung.
"Jadi melalui sidang etik di rumah sakit, sidang etik ini seharusnya membahas terkait urusan saya dengan pasien, misalkan saya dikomplain pelayanan saya terhadap pasien, tapi kali ini sidang etik membahas tulisan-tulisan saya di media publik, khususnya tulisan terbit 2 April (judul) 'Pentingnya Menjaga Etika Profesi Kedokteran' dibahas di situ," ungkapnya.
"Dan hasil sidang etik ada dua keputusan, tidak tertulis tapi disampaikan ke direktur, tidak ada pelanggaran etik maupun pelanggaran medik," sambungnya.
Meski tidak ditemukan pelanggaran, Zainal mengaku diminta majelis sidang etik untuk mengirim tulisannya ke 'lembaga sensor' yang dibuat komite etik RS Kariadi lebih dulu sebelum tulisan itu dikirim ke media massa. Namun, Zainal tidak menyetujui permintaan majelis etik itu.
"Saat itu saya tolak, saya sampaikan bahwa yang bisa menilai tulisan saya kalau pun ada kesalahan adalah UU ITE," katanya.
Hingga akhirnya, pada 5 April 2023 dia dipanggil Dirut RS Kariadi.
Dalam pertemuan itu, Dirut menyerahkan surat pemberhentiannya, padahal seharusnya dia masih bekerja di RS Kariadi hingga 15 Maret 2024.
"Saya dipanggil Dirut lagi dan diberikan surat pemberhentian sebagai mitra. Dan direktur menyampaikan dengan menangis bahwa dia hanya bawahan, bahwa apa yang dia lakukan itu menurut atas perintah Menkes sebagai suatu bentuk yang namanya saya diminta cooling down tadi itu," ucapnya.
Zainal pun mengungkapkan dampak pemecatan dirinya. Menurutnya, jumlah pasien operasi bedah epilepsi menurun drastis sejak dirinya dipecat.
"Dalam dua tahun terakhir sejak 2023-2024 tanpa kehadiran saya, jumlah pasien yang dioperasi di Kariadi untuk bedah epilepsi 6-7 orang, jadi turun drastis tinggal 10 persennya," pungkasnya.
Sumber: Detik
Artikel Terkait
5 Rahasia Komunikasi Pasangan Biar Gak Sering Salah Paham, No. 3 Paling Penting!
Israel Kecam Indonesia: Atletnya Ditolak, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Benarkah Zaman SBY Lebih Makmur? Ini Kata Purbaya Soal Mesin Ekonomi Jokowi yang Pincang
Polisi Makassar Pakai Rubicon Plat Palsu Cuma Ditegur, Kok Bisa?