Publik Ragukan Penyelidikan Bareskrim, Analis Komunikasi Politik: UGM Bisa Bubar Kalau Polisi Sebut Ijazah Jokowi Palsu!

- Jumat, 23 Mei 2025 | 00:45 WIB
Publik Ragukan Penyelidikan Bareskrim, Analis Komunikasi Politik: UGM Bisa Bubar Kalau Polisi Sebut Ijazah Jokowi Palsu!




MURIANETWORK.COM - Pernyataan Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri yang memastikan ijazah sarjana Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) adalah asli direspons analis komunikasi politik, Hendri Satrio.


Menurut sosok yang akrab disapa Hensat itu, pernyataan Polisi tersebut menegaskan isu terkait keaslian ijazah Jokowi sudah selesai.


“Waktu saya baca ijazah Jokowi asli yang ngomongin polisi, ya sudah alhamdulillah, selesai ini isu tentang ijazah,” ujar Hensat lewat kanal YouTube pribadinya, Kamis 22 Mei 2025.


Hensat sebelumnya sempat menyebut bahwa seharusnya pihak Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai penerbit ijazah yang menjelaskan keasliannya. 


Ia menduga pernyataan polisi soal ijazah Jokowi bisa saja bertujuan menenangkan situasi dan menjaga marwah bangsa.


“Saya pernah buat polling di X, bila ijazahnya palsu terus bagaimana? Jawaban terbesar kita ditertawakan dunia,” imbuhnya.


Meski begitu, Hensat memprediksi para penggugat seperti Roy Suryo akan mempertanyakan kewenangan polisi dalam menentukan keaslian ijazah, yang seharusnya menjadi ranah pengadilan.


“UGM bilang asli. Kalau enggak asli, bahaya. UGM mau dibubarin? Ijazah Jokowi tidak asli, UGM membubarkan diri karena malu,” lanjutnya.


Ia menegaskan bahwa dalam proses pendaftaran calon presiden, lembaga seperti Bawaslu dan KPU sudah memiliki tugas memverifikasi dokumen. 


Menurutnya, permasalahan bukan pada Jokowi, melainkan pada UGM jika keaslian ijazah diragukan.


“Kalau masyarakat kurang yakin dengan apa yang diucapkan oleh UGM, berarti UGM-nya juga tidak dipercaya oleh publik. Kasihan, masa salah satu universitas terbaik di Indonesia enggak dipercaya publik,” tandas Hensat. 


Anak Muda Ogah Kuliah di UGM Gegara Isu Ijazah Palsu Jokowi: Takut Jadi Penipu Ulung Negara!


Mantan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono buka suara soal kasus dugaan ijazah palsu Jokowi.


Arief menilai kasus dugaan ijazah palsu milik Mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berdampak buruk terhadap Universitas Gadjah Mada (UGM).


Arief Poyuono menyebut anak-anak temannya tidak mau menempuh pendidikan di UGM.


“Terus terang, dengan isu ijazah palsu Jokowi yang terus diramaikan, anak-anak kawanku tidak mau memilih UGM sebagai tempat kuliahnya,” tulis Arief Poyuono di X pada 18 Mei 2025.


Arief Poyuono menilai anak-anak temannya mempunyai stigma buruk terhadap UGM.


“Katanya malu,” ucap Arief Poyuono.


Arief Poyuono menilai kasus dugaan ijazah palsu milik Jokowi juga membuat citra UGM sebagai kampus top menjadi turun.


“Katanya universitas abal-abal, mirip universitas yang di ruko-ruko,” imbuh Arief Poyuono.


Arief Poyuono juga menyebut anak-anak temannya merasa khawatir akan mendapatkan pendidikan yang salah.


“Katanya nanti diajari menjadi penipu ulung negara,” ujar Arief Poyuono.


Menurut Arief Poyuono, anak-anak temannya lebih memilih menempuh pendidikan di negara lain. 


“Lebih terhormat kuliah di luar negeri,” ucap Arief Poyuono.


Tanggapan Roy Suryo Ijazah Jokowi Disebut Asli oleh Bareskrim


Meski Bareskrim Polri telah menyatakan keaslian ijazah Jokowi, Roy Suryo tetap meragukan.


"Bareskrim kita apresiasi dulu ya dengan hasil hari ini mengikuti saran saya untuk menyampaikan tahap-tahapnya. Tapi ini kan baru disampaikan tahap-tahapnya ada uji tinta, uji kertas, hasilnya belum," ungkap Roy Suryo dalam program Sapa Indonesia Petang Kompas TV, Kamis.


Roy Suryo mengatakan Dirtipidum Bareskrim Polri sepanjang konferensi pers mengatakan ijazah Jokowi identik dengan ijazah lainnya.


"Sepanjang awal tadi Pak Dirtipidum mengatakan identik, jadi hanya mengidentifikasi ini sama dengan ini. Yang diidentifikasi lainnya itu kalau dalam ilmu pengetahuan research ini gold standard atau enggak? Ini sudah diuji belum, itu asli atau enggak? Jangan sampai kemudian yang ini sama produksinya."


"Jadi diproduksi dulu yang sama kemudian dibandingkan ya sama," ungkap Roy.


Menurut Roy Suryo, apa yang disampaikan Bareskrim Polri belum final.


"Jadi yang final itu adalah pengadilan," ungkap Roy Suryo.


"Ini belum, ini baru sepotong cercah alat bukti yang kemudian diverifikasi. Jadi hasil yang ilmiah itu harus berani diuji lagi," ungkapnya.


Roy Suryo juga mempertanyakan ijazah Jokowi tidak secara jelas ditunjukkan kepada masyarakat. 


"Tadi panjang lebar, panjang kali lebar, mana ijazahnya? Ijazahnya enggak pernah ditampilkan."


"Jadi kita kayak diceritain panjang, kayak cerita dongeng aja tadi tapi ijazahnya enggak ada," ungkap Roy Suryo.


Sumber: RMOL

Komentar