"Kalau masih berupa oknum, oknum-oknum itu tangkap, berikan peringatan kepada ormasnya. Tapi kalau itu sudah sistematis, sudah struktural, memang ormasnya seperti itu berbagai daerah, ya bubarkan," tegas HRS.
Di samping itu, Habib Rizieq menyentil pemerintah yang dinilai tidak adil karena berani membubarkan FPI, sementara kondisi saat ini banyak preman yang berkedok ormas masih 'dibiarkan'.
"Kenapa musti takut? kemarin pemerintah berani membubarkan FPI, nah yang jelas-jelas preman yang mengganggu masyarakat, mengganggu ketenteraman usaha, bisa mengganggu investasi," ujarnya.
Habib Rizieq Shihab berpandangan bahwa seharusnya ormas-ormas yang memang sudah terbukti melakukan pemerasan, melakukan intimidasi dan teror.
"Kalau masih berupa oknum, oknum-oknum itu tangkap, berikan peringatan kepada ormasnya. Tapi kalau itu sudah sistematis, sudah struktural, memang ormasnya seperti itu berbagai daerah, ya bubarkan," tegas HRS.
Di samping itu, Habib Rizieq menyentil pemerintah yang dinilai tidak adil karena berani membubarkan FPI, sementara kondisi saat ini banyak preman yang berkedok ormas masih 'dibiarkan'.
"Kenapa musti takut? kemarin pemerintah berani membubarkan FPI, nah yang jelas-jelas preman yang mengganggu masyarakat, mengganggu ketenteraman usaha, bisa mengganggu investasi," ujarnya.
Rizieq menegaskan kembali sikap pemerintah yang seharusnya tegas menindak perlakuan Ormas yang meresahkan dan merugikan itu harus dibubarkan.
"Kalau masih berupa oknum, kalau memang organisasi tersebut secara umum bagus, cuma ada oknum-oknumnya yang nggak baik, oknumnya tangkap, penjarakan mereka semua," ujarnya.
"Tapi kalau sudah struktural, masif, memang organisasi ini di berbagai daerah sok jago, di berbagai daerah jadi tukang peras, di berbagai daerah meresahkan masyarakat. Bubarkan, nggak peduli pembinanya siapa," ujarnya.
Untuk itu, Habib Rizieq Shihab berpesan kepada para pejabat, termasuk Presiden Prabowo Subianto untuk lebih menyoroti polemik ini.
"Maka itu sekarang saya minta, pejabat-pejabat tinggi, termasuk presiden sekalipun. Kalau namanya masih tercantum sebagai pembina-pembina di organisasi semacam ini, segera tarik itu nama, itu memalukan si pejabat," ujarnya.
"Karena ke depannya rakyat sudah muak dengan begini-begini," paparnya.
Merespons pernyataan dari Ari Untung bahwa respons masyarakat atas preman yang meresahkan itu, sampai ingin minta diadakan kembali Petrus.
"Makanya seperti mas Ari katakan, sampai saking muaknya masyarakat, sampai ada minta diadakan Petrus. Itu kan menunjukkan masyarakat sudah muak," pungkasnya.
Sebagai informasi, pemerintah resmi bubarkan FPI (Front Pembela islam pada tahun 2020.
Mahfud MD, yang saat itu menjabat sebagai Menkopolhukam mengatakan pemerintah telah resmi bubarkan FPI.
Pembubaran itu berdasarkan keputusan bersama pejabat tinggi negara. Mahfud menegaskan, FPI dilarang melakukan aktivitasnya lagi setelah pernyataan ini disampaikan.
Pernyataan ini disampaikan saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam siang ini (30/12/2020). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, menyatakan, pemerintah menghentikan kegiatan dan aktivitas Front Pembela Islam (FPI) dalam bentuk apapun.
"Pemerintah melarang aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang akan dilakukan karena FPI tak lagi mempunyai legal standing baik sebagai ormas maupun sebagai organisasi biasa," kata dia, saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta.
Sumber: tvonenews
Foto: Pendiri FPI, Habib Rizieq Shihab. Sumber : IST
Artikel Terkait
5 Cara Jitu Lindungi Dompet Digital Saat Main Game Online
Luhut Usul Family Office Pakai APBN, Purbaya Sindir: Kalau Mau, Bangun Sendiri Saja!
Korupsi Minyak Pertamina Rp285 T: Bocoran Skandal Riza Chalid yang Guncang Negara
Kenaikan Gaji PNS 2025 Sudah Fix! Simak Jadwal Cair & Cara Hitung Gaji Baru Anda