Sutiyoso Terima Maaf Hercules: Tapi Minta Maaf Juga ke Jenderal Gatot!

- Selasa, 06 Mei 2025 | 20:20 WIB
Sutiyoso Terima Maaf Hercules: Tapi Minta Maaf Juga ke Jenderal Gatot!


Letjen (Purn) TNI, Sutiyoso akhirnya angkat bicara soal permintaan maaf dari Ketua Umum Ormas GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshall. Ia sebelumnya disebut oleh Hercules sudah bau tanah.

Mantan Wakil Komandan Kopassus ini juga meminta agar permintaan maaf Hercules tidak berhenti kepada dirinya saja. Sebab ia juga sudah menyinggung jenderal lainnya.

Pria yang akrab disapa Bang Yos ini meminta agar Hercules turut meminta maaf juga kepada Jenderal (Purn) TNI Gatot Nurmantyo.

"Saya menghormati kesadaran dia untuk minta maaf, saya ini orang tua, saya mengabdi kepada negara lama di pemerintahan sipil dan TNI dan kalau dia minta maaf sama saya, saya terima,” kata Bang Yos, dikutip Selasa (6/5/2025).

"Kalau dia minta maaf sama saya, saya terima. Tetapi juga selayaknya juga dia minta maaf kepada Jenderal Purnawirawan Gatot," imbuhnya.

Perseteruan antara Bang Yos, Hercules, dan Gatot bermula ketika Sutiyoso setuju dan mendukung ikhwal rencana revisi UU Ormas yang akan dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Bang Yos saat itu merasa gerah lantaran saat ini banyak Ormas yang mengenakan seragam layaknya tentara. Terlebih, ada sejumlah Ormas yang mengenakan baret merah khas milik Kopassus.

Mendengar hal itu, Hercules yang merupakan pemimpin Ormas GRIB Jaya, merasa geram. Hercules saat itu langsung menyerang mantan Gubernur Jakarta itu dengan kalimat sarkas, yang menyebut jika Bang Yos telah bau tanah.

Mendengar ucapan Hercules, membuat Gatot menjadi geram. Gatot menilai, ucapan yang dilontarkan Hercules kepada Bang Yos tidak sopan.

Ormas Jadi Perhatian Pemerintah

Sementara itu, Penasihat Khusus Presiden Urusan Pertahanan Nasional Jenderal TNI (Purn) Dudung Abdurachman menyebut masalah organisasi masyarakat (ormas) yang disebut meresahkan masyarakat turut menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto.

Dudung menyebut ormas-ormas sebaiknya mendukung agenda-agenda pembangunan pemerintah, dan bersinergi dengan lembaga-lembaga pemerintah.

“Tadi Bapak Presiden juga menyampaikan masalah ormas. (Presiden menekankan, red.) ormas yang tertib, yang kemudian tidak mengganggu, apalagi memalak dan sebagainya. Presiden sudah menekankan seperti itu,” kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan terkait kehadiran ormas saat dia ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/5) malam.

Presiden Prabowo menyampaikan sikapnya mengenai ormas saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin sore.

“Jadi, kalau misalnya ada ormas, silakan bersinergi dengan pemerintah, memberikan masukan, dan mendorong (agenda) pembangunan pemerintah itu sendiri,” sambung Dudung.

Terkait kisruh yang sempat muncul antara Ketua Umum Gerakan Indonesia Baru (Grib) Jaya Rosario de Marshall alias Hercules dengan mantan Kepala BIN ke-16 Sutiyoso, Dudung menyebut seluruh pihak harus dapat menahan diri untuk tidak menjelek-jelekkan satu sama lain.

Dudung kemudian menyambut baik permintaan maaf yang disampaikan oleh Hercules kepada Bang Yos — sapaan Sutiyoso.

“Menurut saya, yang penting bagaimana kita ke depan tidak saling bermusuhan,” kata Dudung.

Dudung juga menyebut setiap orang punya porsinya masing-masing untuk ikut membangun bangsa. “Mereka punya porsi masing-masing ya. Kalau masalah membangun bangsa, pernah berjasa atau tidak, semuanya, rakyat Indonesia berjasa untuk bangsa ini,” kata Dudung Abdurachman.

Dalam kesempatan yang sama, Dudung juga merespons munculnya anggapan yang menyebutkan TNI takut terhadap ormas. Menurut Dudung, anggapan itu tidak tepat.

“Nggak ada istilah TNI takut sama ormas. Tidak ada istilah itu. TNI ke mana pun, TNI itu ke masyarakat, siapa pun, sampai masyarakat apapun. Istilahnya tidak pandang bulu, kelompok ini, kelompok itu, semuanya. TNI itu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat,” ujar Dudung.

Sumber: suara
Foto: Kolase Hercules dan Sutiyoso. [Dok. Istimewa]

Komentar