Terkuaknya rumor perselingkuhan Ridwan Kamil dengan model majalah dewasa bernama Lisa Mariana baru-baru ini sontak membuat netizen murka.
Bagaimana tidak, pria yang dikenal sebagai sosok family man tersebut tak disangka bisa melakukan hal yang sangat keji.
Menurut Lisa Mariana hubungan gelap tersebut melahirkan seorang putri cantik yang kini telah berusia 3 tahun dan diberi nama Celine Azzura.
Sayangnya putri tak berdosa tersebut tak diakui Ridwan Kamil sebagai putri kandungnya dan Lisa Mariana pun tegaskan akan melakukan tes DNA.
Menariknya, sebagai istri sah Atalia Praratya masih setia mendampingi Ridwan Kamil.
Ia bahkan turut campur menghadapi masalah suaminya tersebut bahkan ingin menyelesaikannya agar nama baik Ridwan Kamil kembali pulih.
Atalia Praratya atau yang akrab disapa ibu Cinta baru-baru ini diketahui menghubungi Lisa Mariana.
Dalam chat yang diunggah oleh Lisa Mariana terlihat ibu cinta melalui asisten pribadinya menawarkan sejumlah uang.
Tujuannya untuk membuat Lisa Mariana bungkam dan bersedia memulihkan nama baik Ridwan Kamil.
Kendati tidak langsung chat tersebut dari ibu Cinta namun pihak mewakilkannya menyebutkan disuruh oleh istri Ridwan Kamil.
Jumlah uang yang ditawarkannya pun fantastis, Lisa Mariana diminta menyebutkan ke media bahwa tudinganya tersebut adalah halusinasi semata.
Lima ratus juta akan di bayarkan langsung lima belas menit kemudian setelah Lisa Mariana menyetujui untuk bekerja sama.
“15 menit dari sekarang saya trf 500 juta kalo kamu mau kerja sama utk bersihkan nama baik bapak, kita jngn umbar2 hal2 sensitif lg, tolong bilang ke sosmed dan media itu hanya halusinasi saja dan tdk benar, stlh itu kita pastikan saya bayar lagi 2 milyar ke Lisa,” tulis chat tersebut.
Tak hanya itu, pihak ibu cinta juga meminta tolong agar Lisa Mariana bisa kasihan pada Ridwan Kamil.
Balasan chat Lisa Mariana pun di luar dugaan dan membuat netizen geram.
Bagaimana tidak, alih-alih merasa bersalah telah menyakiti istri sah wanita seksi tersebut pun meminta ibu cinta bisa memahami perasaanya karena mereka sama-sama perempuan.
Ia meminta menelpon dengan ibu Cinta namun oleh asistennya tak dibolehkan.
“sbg sesama perempuan pasti paham rasanya,” ujar Lisa Mariana.
Unggahan chat di story Lisa sontak direpost oleh banyak akun gosip dan mendulang sorotan netizen.
“Apaan sih minta dipahami istri sah, dianya sendiri gak paham perasaan ibu cinta,” tulis salah atu netizen.
“wanta sinting emang,” tulis yang lainnya.
Saat ini ibu Cinta belum mau memberikan klarifikasi apapun terkait hubungan gelap sang suami dan ia memilih pokus mengabdi pada masyarakat yang dipimpinnya.***
Sumber: jawapos
Foto: Ridwan Kamil, Ibu Cinta dan Lisa Mariana (Instagram.com/@lambegosip)
Artikel Terkait
Sudewo Makin Terjepit! 5 Fakta Terbaru Hak Angket Bupati Pati yang Bikin Geger Senayan
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya
Polisi Tangkap Pembunuh Ibu Kandung di Wonogiri
Heboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tayang: Sabtu, 16 Agustus 2025 08:53 WIB Tribun XBaca tanpa iklan Editor: Valentino Verry zoom-inHeboh Yusa Cahyo Utomo Donorkan Organ Tubuh Usai Divonis Mati PN Kediri, Ini Alasan dan Sosoknya Tribunjatim.com/Isya Anshari A-A+ INGIN DONOR ORGAN TUBUH - Yusa Cahyo Utomo, terdakwa pembunuh satu keluarga, divonis hukuman mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025) siang. Yusa mengaku menyesali perbuatannya dan berkeinginan menyumbangkan organ tubuhnya kepada sang keponakan yang masih hidup, sebagai bentuk penebusan kesalahan. WARTAKOTALIVE.COM, KEDIRI - Jika seorang terdakwa dijatuhi vonis mati biasanya tertunduk lesu, ada pula yang menangis. Lain halnya dengan Yusa Cahyo Utomo, terdakwa kasus pembunuhan satu keluarga di Kediri, Jawa Timur. Tak ada penyesalan, bahkan dia sempat tersenyum kepada wartawan yang mewancarainya usai sidang vonis oleh Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025). Dengan penuh percaya diri, Yusa Cahyo Utomo ingin mendonorkan organ tubuhnya usai dijatuhi vonis mati oleh majelis hakim. Baca juga: Alasan Pembunuh Satu Keluarga Tak Habisi Anak Bungsu, Mengaku Kasihan Saat Berusaha Bergerak Tentu ini cukup aneh, namun niat Yusa Cahyo Utomo ini ternyata ada makna yang besar. Donor organ tubuh adalah proses yang dilakukan untuk menyelamatkan atau memperbaiki hidup penerima organ yang mengalami kerusakan atau kegagalan fungsi organ. Biasanya, orang akan secara sukarela menyumbangkan organ tubuhnya untuk ditransplantasikan kepada orang lain yang membutuhkan. Saya berpesan, nanti di akhir hidup saya, bisa sedikit menebus kesalahan ini (membunuh) dengan menyumbangkan organ saya, ucapnya dilansir TribunJatim.com. Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Kediri Ternyata Masih Saudara Sendiri, Ini Motfinya Kalau saya diberikan hukuman mati, saya siap menyumbangkan semua organ saya, apapun itu, imbuhnya. Yusa Cahyo Utomo merupakan warga Bangsongan, Kecamatan Kayen, Kabupaten Kediri. Ia adalah seorang duda cerai dengan satu anak. Yusa merupakan pelaku pembunuhan terhadap satu keluarga di Dusun Gondang Legi, Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, pada Desember 2024. Yusa menghabisi nyawa pasangan suami istri (pasutri) Agus Komarudin (38) dan Kristina (34), beserta anak sulung, CAW (12). Anak bungsu korban, SPY (8), ditemukan selamat dalam kondisi luka serius. Yusa mengaku ia tak tega menghabisi nyawa SPY karena merasa kasihan. Tersangka meninggalkannya dalam kondisi bernapas. Alasannya dia merasa kasihan pada yang paling kecil, ungkap AKP Fauzy Pratama yang kala itu menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Kediri, masih dari TribunJatim.com. Hubungan Yusa dengan korban Kristina adalah kakak adik. Pelaku merupakan adik kandung korban. Namun, sejak kecil, Yusa diasuh oleh kerabat lainnya di Bangsongan, Kecamatan Kayen. Selama itu, Yusa tak pernah mengunjungi keluarganya yang ada di Pandantoyo, Kecamatan Ngancar. Dikutip dari Kompas.com, motif Yusa menghabisi Kristina dan keluarganya karena masalah utang dan rasa sakit hati. Yusa memiliki utang di sebuah koperasi di Kabupayen Lamongan sebanyak Rp12 juta dan kepada Kristina senilai Rp2 juta. Karena Yusa tak memiliki pekerjaan dan utangnya terus menumpuk, ia pun memutuskan bertemu Kristina untuk meminjam uang. Kristina menolak permintaan Yusa sebab sang adik belum melunasi utang sebanyak Rp2 juta kepadanya. Penolakan itu kemudian memicu rasa sakit hati bagi Yusa hingga merencanakan pembunuhan terhadap Kristina dan keluarganya. Buntut aksi kejamnya, Yusa tak hanya divonis mati, pihak keluarga juga enggan menerimanya kembali. Sepupu korban dan pelaku, Marsudi (28), mengungkapkan pihak keluarga tak akan menerima kepulangan Yusa. Keluarga sudah enggak mau menerima (jika pelaku pulang), ungkapnya. Kronologi Pembunuhan Rencana pembunuhan oleh Yusa Cahyo Utomo terhadap Kristina dan keluarganya berawal dari penolakan korban meminjami uang kepada pelaku, Minggu (1/12/2024). Sakit hati permintaannya ditolak, Yusa kembali ke rumah Kristina pada Rabu (4/12/2024) dini hari pukul 3.00 WIB. Ia menyelinap ke dapur di bagian belakang rumah dan menunggu Kristina keluar. Saat Kristina keluar, Yusa lantas menghabisi nyawa kakak kandungnya itu menggunakan palu. Suami Kristina, Agus, mendengar suara teriakan sang istri dan keluar untuk mengecek. Nahas, Agus juga dibunuh oleh Yusa. Aksi Yusa berlanjut dengan menyerang anak Kristina, CAW dan SPY. Namun, ia membiarkan SPY tetap hidup sebab merasa kasihan. Usai melancarkan aksinya, Yusa membawa barang berharga milik korban, termasuk mobil dan beberapa telepon genggam. Ia kemudian kabur ke Lamongan dan berhasil ditangkap pada Kamis (5/12/2025). Atas perbuatannya, Yusa dijatuhi vonis mati buntut pembunuhan berencana terhadap Kristina dan keluarga. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Yusa Cahyo Utomo dengan hukuman mati, kata Ketua Majelis Hakim, Dwiyantoro dalam sidang putusan yang berlangsung di Ruang Cakra Pengadilan Negeri Kabupaten Kediri, Rabu (13/8/2025), pukul 12.30 WIB, masih dikutip dari TribunJatim.com.