“Ini merupakan kenaikan tingkat, karena pada tahun ini kita masuk dalam kategori 10 besar. Indonesia merupakan ’powerhouse manufaktur ‘terbesar di ASEAN,” ujar Menteri Perindustrian - Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (21/12/2023).
Baca Juga: Diskop UKM Pemkot Bandung Pastikan 140 PKL Terdata Segera Pindah ke Basemen Alun-Alun
Menurut Menperin, kenaikan peringkat tersebut juga menandakan bahwa sektor manufaktur memberikan ‘multiplier effect’ kepada sektor lainnya.
Sebagai gambaran, dengan meningkatnya output industri, maka sektor transportasi juga akan meningkat, demikian juga dengan sektor energi, pertanian, perkebunan, dan kelautan.
Beberapa sektor itu merupakan sumber-sumber bahan baku dan faktor-faktor input produksi bagi sektor manufaktur.
Posisi Indonesia pada jajaran manufaktur dunia diperkuat oleh nilai output industri yang terus meningkat pada periode 2020 hingga September 2023.
Pada 2020, nilai output industri tercatat USD210,4 miliar, meningkat ke USD228,32 Miliar pada 2021, dan kembali meningkat sebesar USD241,87 Miliar di 2022.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: silanews.com
Artikel Terkait
BNPB Kosongkan Besuk Kobokan, Jalur Lahar Semeru Kembali Mengamuk
Nasib Pilu Dua Pemancing di Pantai Ciemas Berakhir di Ruang Visum
Gempa Dangkal Guncang Bandung, Enam Kali Getaran Terasa hingga Dini Hari
BGN Beberkan Fakta di Balik 41 Dapur Gratis Anak Politikus